Muhasabah Artinya Memperhatikan Kesalahan Diri, Ini Dalilnya

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
18 Februari 2021 19:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi wanitas yang bermuhasabah. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanitas yang bermuhasabah. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Muhasabah artinya senantiasa memperhatikan kesalahan diri atau selalu melakukan introspeksi diri atas segala perbuatan dan perkataan yang kita lakukan. Hal ini sendiri sesuai dengan padanan arti muhasabah secara istilah dalam kamus bahasa Arab-Indonesia yang ditulis oleh Ahmad Warson Munawir (1984:283), yakni disebutkan bahwa arti muhasabah adalah perhitungan atau introspeksi.
ADVERTISEMENT
Sebagai hamba yang beriman dan taat kepada Allah SWT, seorang muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk senantiasa melakukan muhasabah. Hal ini sendiri telah diterangkan oleh Allah dalam alquran surat Al Hasyr ayat 18, yang memiliki terjemahan sebagai berikut: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr: 18)

Seseorang yang Senantiasa Muhasabah Artinya Termasuk Golongan Pandai

Berdasarkan sumber hadist, disebutkan pula jika seseorang yang senantiasa muhasabah artinya mereka termasuk ke dalam golongan orang-orang pandai. Pasalnya orang yang sering bermuhasabah merupakan mereka yang selalu mengevaluasi kesalahan diri dan selalu berusaha untuk memperbaikinya agar kesalah yang sama tidak terlulang kembali. Berikut dalil hadist yang bisa menjadi penguat pernyataan tadi: “Dari Syadad bin Aus r.a, dari Rasulullah SAW, bahwa beliau berkata, “Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT” (HR. Imam Turmudzi).
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari ibadah yang diperintahkan Allah SWT, muhasabah tentu memiliki keutamaan ataupun manfaat bagi seseorang yang mengamalkannya. Misalnya saja dapat menjauhkan kita dari sifat sombong dan tinggi hati, serta dapat menjadikan seseorang untuk selalu memperbaiki diri dan ibadahnya agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi di hadapan Allah ataupun dihadapan manusia lainnya.
Oleh sebab itu, amalkan salah satu ibadah yang diperintahkan Allah tersebut! (HAI)