Penulisan Ramadan atau Ramadhan yang Sesuai Kaidah Bahasa Indonesia?

Ilustrasi Penulisan Ramadan atau Ramadhan yang Sesuai Kaidah Bahasa Indonesia (Foto: Rauf Alvi | Unsplash.com)

Ramadan adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah. Selama bulan ini umat muslim melaksanakan puasa Ramadan, salat tarawih, dan pada akhir bulan akan merayakan Idul Fitri. Namun, apakah kalian sadar biasanya orang-orang kadang menulis Ramadan atau Ramadhan? Bagaimana penulisannya yang sesuai kaidah bahasa Indonesia?

Meskipun penulisannya sangat mirip, hanya satu saja yang benar dalam bahasa Indonesia. Untuk mengetahui bagaimana penulisan kata Ramadan atau Ramadhan yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, simak penjelasan berikut ini.

Ramadan atau Ramadhan

Ilustrasi Ramadan atau Ramadhan (Foto: Simon Infanger | Unsplash.com)

Untuk mengecek bagaimana penulisan sebuah kata, kalian bisa mencarinya di Kamus Besar Bahasa Indonesia baik versi cetak maupun versi online. Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI adalah kamus ekabahasa resmi bahasa Indonesia dan menjadi acuan tertinggi bahasa Indonesia yang baku. Karena KBBI merupakan kamus bahasa Indonesia yang paling lengkap dan akurat.

Dilansir dari laman kbbi.kemdikbud.go.id, penulisan kata Ramadan adalah yang tepat. Sedangkan kata Ramadhan adalah bentuk tidak baku.

Manfaat Berpuasa Bagi Manusia

Seperti yang sudah diketahui, selama bulan Ramadan umat muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa selama satu bulan dimulai dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari. Selain ibadah wajib, puasa juga memiliki berbagai manfaat bagi manusia. Berikut ini beberapa manfaat puasa yang dikutip dari Sehat Cara Al Qur'an & Hadis oleh Wirakusumah (2010):

Memberi kesempatan istirahat kepada organ pencernaan, sistem enzim, dan hormon. Dengan berpuasa, organ-organ tersebut juga akan diberikan kesempatan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi.
Mengurangi beban kerja ginjal dan hati sehingga organ-organ ini bisa bekerja lebih baik lagi.
Membebaskan tubuh dari sisa-sisa makanan yang membentuk radikal bebas. Radikal bebas bisa terjadi karena penumpukan racun serta kotoran. Jadi, dengan berpuasa bisa menurunkan risiko kanker, maag, sembelit, menghindari penuaan dini, dan kulit menjadi lebih sehat.
Meningkatkan daya tahan tubuh. Berdasarkan hasil penelitian, puasa dapat meningkatkan produksi sel darah putih yang mengakibatkan meningkatnya daya tahan tubuh.
Membuat kulit lebih sehat berseri. Saat berpuasa, cadangan energi yang disimpan di dalam kulit akan dikeluarkan dan terjadi proses regenerasi dan peremajaan sel-sel kulit.

Jadi, penulisan Ramadan atau Ramadhan yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia adalah Ramadan. Di bulan Ramadan umat muslim melaksanakan ibadah puasa. Puasa memiliki banyak manfaat kesehatan, jadi di luar bulan Ramadan juga tidak ada salahnya untuk berpuasa. (KRIS)