Perspektif Ibadah dalam Muatan Kurikulum Merdeka di Madrasah

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
8 Maret 2024 17:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perspektif Ibadah dalam Muatan Kurikulum Merdeka di Madrasah - Sumber Unsplash/Rachid Oucharia
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perspektif Ibadah dalam Muatan Kurikulum Merdeka di Madrasah - Sumber Unsplash/Rachid Oucharia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu karakteristik Kurikulum Merdeka di madrasah adalah perspektif ibadah kepada Allah Swt. Perspektif ibadah dalam muatan Kurikulum Merdeka di madrasah adalah memiliki dimensi ukhrawi.
ADVERTISEMENT
Karakteristik Kurikulum Merdeka di madrasah bukan semata pada jumlah mata pelajaran agama yang lebih banyak. Karakteristik tersebut dikembangkan sebagai nilai-nilai yang menjiwai kebijakan dan pendidikan.

Perspektif Ibadah dalam Muatan Kurikulum Merdeka di Madrasah adalah Berdimensi Ukhrawi, Ini Penjelasannya!

Ilustrasi Perspektif Ibadah dalam Muatan Kurikulum Merdeka di Madrasah Sumber Unsplash/Haidan
Terdapat 5 karakteristik Kurikulum Merdeka di madrasah, salah satunya yaitu perspektif ibadah. Dikutip dari buku Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran di Madrasah, Achmad Zaeni (2023:72), perspektif ibadah dalam muatan Kurikulum Merdeka di madrasah adalah sebagai berikut.

1. Perspektif Ibadah kepada Allah Swt.

Aktivitas belajar-mengajar dan kegiatan manajemen untuk memfasilitasi berlangsungnya pendidikan di madrasah, adalah merupakan bentuk ibadah kepada Allah Swt. yang berdimensi ukhrawi (segala hal mengenai akhirat).
Nilai agama dan akhlak harus mewarnai dalam praksis pendidikan di madrasah. Ibadah yang dilakukan dapat terintegrasi dengan mata pelajaran lain, serta nilai-nilai kekhasan pendidikan madrasah.
ADVERTISEMENT

2. Hubungan Guru dan Peserta Didik

Hubungan guru dan peserta didik diikat dengan mahabbah fillah. Hubungan mahabbah fillah artinya pola komunikasi, interaksi, serta pergaulan antara guru dan peserta didik, yang didorong oleh rasa kasih sayang, saling membantu dan menolong dalam kebaikan.
Tujuan hubungan tersebut untuk secara bersama-sama mencapai ridha Allah Swt. dalam praksis pendidikannya.

3. Pandangan 'Ainurrahmah

Arti pandangan 'ainurrahmah bahwa semua tindakan guru kepada peserta didik didasari rasa kasih sayang. Terhadap peserta didik yang berperilaku kurang baik tetap disikapi dengan pandangan kasih sayang, bukan nafsu, kebencian, dendam dan iri dengki.

4. Hati Nurani

Hati nurani sebagai sasaran utama pembelajaran di madrasah, fokus pada upaya memfungsikan hati nurani dengan membersihkan diri dari akhlak tercela (takhaly), dan sekaligus senantiasa menghiasi diri dengan akhlak terpuji (tahally).
ADVERTISEMENT
Perbuatan ini dilakukan melalui proses mujahadah dan riyadhah. Mujahadah adalah sikap menahan diri untuk tidak melakukan hal yang haram, sedangkan riyadhah adalah usaha secara aktif untuk beribadah.

5. Akhlak di Atas Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan dan kompetensi bukan segalanya. Tanpa akhlak, kepintaran akan menjadikan seseorang berbahaya dan berpotensi menimbulkan kerugian dan kerusakan kepada orang lain.
Maka pendidikan di madrasah meletakkan pentingnya akhlak di atas ilmu itu sendiri, yang diupayakan melalui pembersihan hati nurani.
Perspektif ibadah dalam muatan Kurikulum Merdeka di madrasah adalah berdimensi ukhrawi. Ibadah dilakukan secara terintegrasi dengan mata pelajaran lain dan nilai-nilai kekhasan Madrasah.(DK)