Sejarah Peradaban Islam pada Masa Dinasti Abassiyah, dari Jaya hingga Runtuh

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
11 November 2021 13:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah peradaban Islam dinasti Abassiyah, sumber gambar: https://www.pexels.com/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah peradaban Islam dinasti Abassiyah, sumber gambar: https://www.pexels.com/
ADVERTISEMENT
Sejarah peradaban Islam terus mengalami perkembangan dari era ke era. Salah satu era yang sempat mengalami kejayaan di masanya yaitu dinasti abassiyah. Dinasti abassiyah merupakan kekhalifahan ketiga Islam yang bertujuan untuk meneruskan perjuangan Nabi Muhammad.
ADVERTISEMENT
Dinasti abassiyah diirikan oleh sepupu Nabi Muhammad, yakni Abbas bin Abdul Muththalib. Setelah menakhlukkan dinasti Umayyah, dinasti Abassiyah kemudian menguasai wilayah Baghdad, Irak pada 750 masehi.
Dinasti ini memimpin selama lima abad dan pada masa kejayaannya berhasil menjadikan Islam sebagai pusat pengetahuan dunia.

Masa Kepemimpinan dan Puncak Kejayaan di Baghdad

Ilustrasi sejarah peradaban Islam dinasti Abassiyah, sumber gambar: https://www.pexels.com/
Selama menjalankan pemerintahan, kekhalifahan Abbasiyah menerapkan beberapa pergantian pola kepemimpinan yang diterapkan sesuai kondisi zaman yang semakin berkembang. Masa kepemimpinan Bani Abbasiyah dibagi menjadi lima periode, yakni sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Pada periode pertama, perekonomian mengalami peningkatan, terutama pada sektor pertanian. Hasil pertambangan seperti emas, perak, besi, dan tembaga juga mengalami kemajuan.
Mengutip buku Arus Baru Pemikiran Islam oleh Saleh & Syarif (2021), Pada masa pemerintahan Harun Ar- Rasyid dan Al-ma’mun, aset Negara digunakan untuk berbagai keperluan sosial, seperti pendirian lembaga pendidikan dan kesehatan.
Pada masa kekhalifahan ini, ilmu pengetahuan berkembang pesat karena dibangunnya lembaga-lembaga pendidikan seperti perpustakaan.
Pada masa itu, perpustakaan memegang peran penting untuk pendistribusian ilmu pengetahuan kepada masyarakat umum. Maka tidak heran jika peradaban di masa Dinasti Abbasiyah berkembang pesat karena banyak orang yang terus melakukan inovasi.
Pengetahuan dan ketrampilan menjadikan bangsa yang dipimpin Dinasti Abbasiyah menjadi bangsa yang makmur. Itulah mengapa kondisi ekonomi di masa itu juga berkembang pesat.
ADVERTISEMENT
Keruntuhan Dinasti Abbasiyah
Sejarah peradaban Islam dinasti Abbasiyah mengalami kemunduran dan kehancuran karena beberapa faktor. Apa saja?
1. Persaingan antarbangsa
Bani Abbas yang mendirikan Khilafah Abbasiyah bermusuhan dengan orang-orang Persia. Orang Persia tidak puas dengan pemerintahan Abbasiyah dan menginginkan adanya dinasti yang di dalamnya terdapat staf dari negaranya.
Sedangkan Bangsa Arab bersikap rasis karena menganggap bahwa mereka termasuk bangsa yang Istimewa dan merendahkan bangsa non-Arab. Oleh karena itu, banyak dinasti yang bermunculan dan melepaskan diri dari kekhalifahan Abbasiyah.
2. Ekonomi yang Merosot
Walaupun sempat mengalami kejayaan Abbasiyah juga sempat mengalami kemunduran ekonomi. Hal ini karena pendapatan terus menurun dan pengeluaran yang terus melonjak tajam.
3. Serangan Bangsa Mongol
Pasukan militer Mongol yang berjumlah sekitar 200 ribu orang menyerang Baghdad pada 1258 Masehi. Penguasa Abbasiyah pada masa itu tidak mampu membendung serangan sekutu yang jumlahnya sangat banyak tersebut. Hal ini mengakibatkan Baghdad jatuh ke tangan bangsa Mongol, sehingga kekhalifahan Bani Abassiyah berakhir.
ADVERTISEMENT
Sejarah peradaban Islam pada dinasti Abbasiyah memang sempat mengalami kejayaan. Namun, kejayaan tersebut tidak dapat bertahan selamanya karena adanya berbagai masalah, baik internal maupun eksternal yang akhirnya menggulingkan pemerintahan Islam ini.
(DLA)