Siapakah Penulis Surat Filemon?

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
8 Maret 2024 20:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Surat Filemon ditulis oleh Rasul Paulus - Sumber: Unsplash/Aaron Burden
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Surat Filemon ditulis oleh Rasul Paulus - Sumber: Unsplash/Aaron Burden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu kitab yang ada dalam Alkitab Perjanjian Baru adalah Filemon. Kitab ini termasuk dalam surat-surat pribadi. Siapakah penulis Surat Filemon? Surat Filemon ditulis oleh Rasul Paulus.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan salam pembuka di dalam kitab ini, maka sudah jelas diketahui siapa penulis suratnya. Kitab atau Surat Filemon ditulis oleh seorang rasul yang menjadi tokoh penting dalam penyebaran ajaran Kristus.

Isi Surat Filemon Ditulis oleh Rasul Paulus

Ilustrasi siapakah penulis surat Filemon - Sumber: Unsplash/Rod Long
Apabila membaca Filemon 1:1-2 maka akan diketahui langsung siapakah penulis surat Filemon. Berikut ini bunyi ayatnya:
Dari ayat tersebut langsung dapat diketahui bahwa Surat Filemon ditulis oleh Rasul Paulus. Sejak awal, Surat Filemon termasuk dalam kumpulan surat-surat Paulus.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Tafsiran Alkitab Surat Paulus Kepada Filemon, Pdt. Dr. Rainer Scheunemann, Th. D, (2008:1-2), penulis Surat Filemon memperkenalkan dirinya sebagnyak 3 kali dengan nama Paulus (ayat 1, 9, 19). Selain itu, corak berpikir dan gaya tulisan Surat Filemon juga menunjukkan ciri khas Paulus.
Surat Filemon bernafaskan kebesaran hati dan kelembutan Paulus dalam menangani masalah yang sulit. Surat ini ditulis oleh Rasul Paulus saat dia berada dalam penjara di Roma, sekitar tahun 60 - 62 Masehi.
Dalam surat tersebut Paulus meminta kepada Filemon untuk menerima kembali budaknya yang sudah lari, Onesimus. Dahulu Onesimus adalah budak Filemon, tetapi ia telah berlaku jahat kepada tuannya dan melarikan diri.
Dalam pelariannya, ia berjumpa Paulus dan bertaubat. Onesimus bahkan menjadi pribadi yang lebih baik. Paulus pun akhirnya menulis surat kepada Filemon untuk mendorong ia menerima Onesimus kembali sebagai saudara dalam Injil.
ADVERTISEMENT
Rasul Paulus juga memohon supaya Onesimus tidak dihukum, tetapi diterima kembali sebagai saudara dalam Injil tanpa hukuman berat yang b iasanya ditimpakan pada budak yang melarikan diri.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa Surat Filemon ditulis oleh Rasul Paulus saat dia sedang berada dalam tahanan di Roma. (SASH)