Konten dari Pengguna

Surat At Tin Ayat 4 - 6 Berdasarkan Tafsir Al-Mukhtashar

Berita Terkini
Penulis kumparan
18 Desember 2020 21:11 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Alquran. Sumber: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Alquran. Sumber: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Surat At Tin ayat 4 mengandung arti “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. Berdasarkan tafsir dari Kementerian Agama Saudi Arabia, maksud dari ayat tersebut adalah Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya ciptaan dan seindah-indahnya rupa. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai tafsir Surat At Tin ayat 4 sampai dengan ayat 6, pelajari Surat At Tin terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Surat At Tin adalah surat dalam Alquran yang terdiri dari delapan ayat. Nama surat ini diambil dari kata wattini yang terdapat pada ayat pertama surat tersebut. Maknanya adalah buah tin. Surat At Tin termasuk dalam surat makkiyah. Surat dalam juz 30 ini, menjelaskan bahwa manusia adlah makhluk yan terbaik baik dalam sisi rohani maupun jasmani. Untuk memahami artinya, simaklah delapan Surat At tin berikut ini!

Surat At Tin ayat 4 dan Seluruh Ayat Lengkapnya

ADVERTISEMENT
Sesuai judulnya, dalam artikel ini kita akan mengulas tafsir dari tiga ayat saja, yakni ayat keempat, ayat kelima, dan ayat keenam. Tafsir Alquran ini bersumber dari Tafsir Al Mukhtashar yang dilansir melalui Tafsirweb.com.
• Ayat 4. Ayat ini menjelaskan bahwa Allah menciptakannya (manusia) dengan tubuh yang tegak, shingga dapat memakan makanannya dengan tangan; dan Allah menciptakannya dengan kemampuan memahami, berbicara, mengatur, dan berbuat bijak, sehingga memungkinkanya menjadi khalifah di muka bumi sebagaimana kehendak dari Allah SWT.
• Ayat 5. Namun, manusia akan terjatuh kedalam jurang neraka Jahanam jika dia tidak mengikuti jalan petunjuk. Kemudian Allah menyebutkan (سافلين) dengan kata jamak, karena yang dimaksud adalah seluruh manusia. Mereka -dengan kepercayaan yang sesat- telah merubah fitrah mereka dan meyakini batu dan waktu sebagai tuhan.
ADVERTISEMENT
• Ayat 6. إِلَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ الصّٰلِحٰتِ (kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh) Maka mereka ini tidak dikembalikan ke derajat yang paling rendah, namun ke surga Allah yang sangat luas di illiyyin. فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ(maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya) Yakni mereka mendapatkan balasan atas ketaatan mereka dengan balasan yang kekal dan tak terputus.
Jika Anda merupakan ahli agama dan menemukan kekeliruan dalam artikel ini silakan memberi masukan di kolom komentar. Hal ini guna mencerahkan pemahaman umat muslim. Mari kita yakini firman Allah tersebut dengan senantiasa bersyukur, berbuat baik, dan saling berbagi kebaikan!(AA)