Tari Kecak Bali: Sejarah, Gerakan, dan Maknanya

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
26 Juli 2021 9:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tari Kecak Bali, Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Tari Kecak Bali, Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kamu pasti pernah menonton tari kecak Bali, bukan? Untuk menontonnya, kamu bahkan tidak harus berwisata ke Bali, karena tarian ini sering ditampilkan baik di televisi maupun media sosial.
ADVERTISEMENT
Kecak umumnya ditarikan oleh 50 penari laki-laki yang akan mengeluarkan suara "cak", sehingga membentuk musik unik secara akapela. Seseorang akan berlaku sebagai pemimpin yang memberikan nada awal, seorang lagi akan berlaku sebagai penekan yang bertugas untuk memberikan tekanan nada tinggi atau rendah, dan seorang lagi akan berlaku sebagai dalang yang mengantarkan alur cerita.
Para penari kecak tidak harus mengikuti pakem-pakem tari yang diiringi gamelan. Jadi, penari bisa bergerak dengan lebih santai, karena yang lebih diutamakan adalah jalan cerita dan perpaduan suara.
Pada tahun 1979 silam, tari kecak pernah dilakukan oleh 500 penari. Namun, rekor itu sukses dipecahkan oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan dengan penyelenggaraan kecak kolosal yang melibatkan 5.000 penari pada tanggal 29 September 2006.
ADVERTISEMENT

Sejarah Tari Kecak Bali

Tari Kecak Bali, Foto: Pixabay
Pada tahun 1930-an, seorang seniman Bali yang bernama Wayan Limbak dan pelukis asal Jerman yang bernama Walter Spies menciptakan tarian kecak. Terinspirasi dari ritual adat yang dilakukan masyarakat Bali, tarian ini kemudian diadaptasi oleh pertunjukan Ramayana yang dipertontonkan sebagai pertunjukkan seni bagi para turis yang mengunjungi Bali.
Kecak biasanya ditarikan oleh puluhan laki-laki bertelanjang dada yang memakai kain kotak-kotak berwarna hitam-putih di pinggang sampai bagian atas dengkul.
Tari kecak pertama kali dipentaskan di beberapa desa, salah satunya Desa Bona, Gianyar. Namun, seiring perkembangan zaman, tarian ini akhirnya juga dipentaskan di seluruh daerah di Pulau Bali, bahkan selalu dipentaskan pada berbagai kegiatan, seperti festival yang dilaksanakan baik oleh pihak swasta maupun pemerintah.
ADVERTISEMENT

Makna Tari Kecak Bali

Tari Kecak Bali, Foto: Pixabay
Saat hendak menonton tari kecak secara langsung di Bali, agar kamu memahami makna dan sejarah tari tersebut, maka pastikan kamu membaca skrip ringkas yang diberikan saat membeli tiket, yah.
Tarian yang merupakan ritual sanghyang ini dilaksanakan untuk menolak bala yang diselipkan dikisahkan di dalam pertunjukan Ramayana.
Tari kecak sendiri mengisahkan tentang pencarian Permaisuri Shinta, di mana Raja Rama dibantu oleh Hanoman. Hanoman kemudian membakar tempat penyekapan Permaisuri Shinta hingga memporakporandakannya. Namun, Hanoman justru terkepung oleh prajurit Rahwana dan nyaris terbakar.
Awalnya Raja Rama sempat mengalami kekalahan, tetapi hal itu tidak menyurutkan kesungguhan Raja Rama untuk menyelamatkan permaisurinya. Raja Rama berdoa sungguh-sungguh dan berusaha kembali, hingga akhirnya menang dan berhasil menyelamatkan sang permaisuri.
ADVERTISEMENT
Jadi, pesan moral dari tarian kecak ini adalah ketulusan kasih yang disertai doa dan kesungguhan akan menang.
Dilansir dari buku Liburan Murah Meriah di Bali, Gagas Ulung, (2013:20), tari kecak Bali ini dapat disaksikan oleh para turis di Pura Luhur Uluwatu dan Garuda Wisnu Kencana. Namun, di masa pandemi ini, tarian ini dapat ditonton dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.BRP)