Hina Kemenkeu, Wakil Ketua TKN Sebut Prabowo Tak Paham Ekonomi

Konten dari Pengguna
28 Januari 2019 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terupdate tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hina Kemenkeu, Wakil Ketua TKN Sebut Prabowo Tak Paham Ekonomi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pernyataan Prabowo mengenai Menteri Sri Mulyani tengah jadi buah bibir di masyarakat. Buktinya, tagar #prabowohinakemenkeu menjadi topik tertinggi kedua di Twitter Indonesia.
ADVERTISEMENT
Calon Presiden nomor urut 02 ini mengutarakan kritikannya dalam deklarasi di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Sabtu (25/1). "Kalau menurut saya, jangan disebut lagi lah ada Menteri Keuangan. Mungkin menteri pencetak utang," kata Prabowo.
Deklarasi Prabowo tersebut ternyata menimbulkan banyak tanggapan dari beberapa politisi. Salah satunya adalah Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi – Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding.
Menurut Karding, pernyataan Prabowo itu telah merendahkan pihak lain. Bukan hanya melukai Menteri Keuangan, tetapi juga puluhan ribu pegawai Kemenkeu dan keluarganya di seluruh Indonesia.
"Ucapan Prabowo itu makin menunjukkan karakter politiknya yang agresif dan suka merendahkan pihak lain. Itu seolah menunjukkan apa yang mereka (pegawai Kemenkeu) lakukan bukan menyelesaikan masalah negara tapi justru menambah beban negara," ujar Karding melalui pesan singkat, Senin (28/1).
ADVERTISEMENT
Selain dianggap merendahkan lembaga negara, Karding menilai bahwa ujaran Prabowo justru menunjukkan ketidakpahamannya mengenai perkara ekonomi. Ia juga menjelaskan bahwa utang pemerintah ditujukan ke hal-hal yang bersifat produktif dan membangun.
"Utang dalam sebuah negara itu hal yang lazim. Indonesia sudah berutang sejak 1946. Negara mana di dunia yang tidak berutang? Yang terpenting bukan soal kita utang atau tidak tapi untuk apa kita berutang," katanya.
Pria berusia 45 tahun itu juga menghimbau agar berhenti menyampaikan perkataan yang memprovokasi. "Jangan hanya karena ingin merebut kekuasaan rakyat kemudian dicekoki kebencian. Sebab yang akan rugi adalah seluruh bangsa ini," ucap Karding.
Follow akun Berita Terupdate untuk mendapatkan info dari kumparan.
ADVERTISEMENT