5 Teori Segitiga Bermuda: Dari Alien hingga Jalan Pintas Ruang-Waktu
Konten dari Pengguna
25 Januari 2021 14:40 WIB
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gaya magnet yang tinggi
Segitiga Bermuda menjadi salah satu tempat di bumi yang di mana kompas kesulitan menunjuk ke utara yang sebenarnya. Banyak orang telah melaporkan kejadian aneh dengan kompas mereka di Segitiga Bermuda selama bertahun-tahun. Meskipun tidak selalu terjadi, hal itu dapat menyebabkan pilot dan pelaut keluar jalur secara signifikan.
Rogue waves
Menurut dokumenter Channel 5 yang berjudul The Bermuda Triangle Enigma, para ilmuwan percaya di daerah tersebut kerap terjadi gelombang besar yang berbahaya. Menurut ahli kelautan Universitas Southampton, Simon Boxall, mengatakan Segitiga Bermuda berbahaya karena menjadi tempat pertemuan antara badai selatan dan badai utara sehingga menyebabkan cuaca ekstrem untuk dilalui kapal laut.
The Huffington Post melaporkan bahwa gelombang di Segitiga Bermuda bisa mencapai ketinggian 100 kaki atau 30,5 meter. Tinggi gelombang tersebut setara dengan gelombang terbesar yang pernah tercatat yaitu gelombang tsunami di Teluk Lituya Alaska pada tahun 1958.
ADVERTISEMENT
Worm hole
Secara teori lubang cacing pada dasarnya adalah jalan pintas ruang-waktu yang, bahkan berpotensi memungkinkan perjalanan waktu. Meskipun lubang cacing belum terbukti ada, banyak orang yang mengaitkan keberadaannya dengan Segitiga Bermuda. Beberapa orang percaya lubang cacing adalah alasan mengapa banyak kapal tidak ditemukan setelah menabrak Segitiga Bermuda.
Gelembung metana
Pada tahun 2016 serangkaian kawah besar ditemukan di dasar laut di sekitar pantai Norwegia. Kawah berukuran hingga setengah mil lebarnya dan kedalaman 150 kaki tersebut diyakini terbentuk karena gelembung gas metana yang sebagian besar bocor dari endapan minyak dan gas yang terkubur di dasar laut.
Peneliti beranggapan sebelum gas-gas tersebut meledak ke permukaan, mereka dapat menyebabkan letusan besar yang membentuk kawah di dasar laut.
ADVERTISEMENT
Pangkalan UFO
Segitiga Bermuda bisa menjadi pangkalan alien bawah air yang akan menjelaskan rentetan hilangnya kapal dan pesawat secara misterius. Ahli teori konspirasi akhir Charles Berlitz dalam bukunya 'The Bermuda Triangle', alien disebut bisa bertanggung jawab atas hilangnya pesawat tempur Amerika yang disebut Flight 19 pada tahun 1945.
Selain itu, alien juga dikaitkan dengan perjalan Christopher Columbus yang melihat cahaya aneh di perairan Segitiga Bermuda pada tahun 1492. Columbus dan awak kapalnya dikatakan melihat seperti cahaya tersebut pada malam hari. Dalam kasus Columbus, cahaya aneh tersebut dinyatakan UFO oleh beberapa orang.
Hamparan lautan seluas 310.000 mil (500.000 km) antara Florida, Puerto Rico, dan Bermuda itu telah lama dikaitkan dengan hilangnya kapal dan pesawat terbang yang telah membuat bingung para ahli yang mencari penjelasan.
ADVERTISEMENT
(MRT)