Aneh, Seekor Rusa Memiliki Rambut di Bola Matanya

Konten dari Pengguna
22 Februari 2021 14:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mata rusa yang memiliki bulu. Foto: National Deer Association
zoom-in-whitePerbesar
Mata rusa yang memiliki bulu. Foto: National Deer Association
ADVERTISEMENT
Seekor rusa di Tennessee, Amerika Serikat, terlihat memiliki rambut yang tumbuh di kedua bola matanya. Melansir Deer Association, rusa tersebut terlihat berputar-putar kurang menyadari adanya orang-orang di sekitarnya dan terlihat mengeluarkan darah.
ADVERTISEMENT
Untuk mengamankan rusa tersebut, ahli biologi Tennessee Wildlife Resources Agency (TWRA), Sterling Daniels, meminta petugas dan polisi setempat untuk mengevakuasi rusa ke pusat studi penyakit hewan (Southeastern Cooperative Wildlife Disease Study) di Universitas Georgia untuk diteliti.
Dalam penelitian, rusa dinyatakan mengidap penyakit epizootic hemorrhagic disease (EHD) yang membuat rusa menyebabkan demam, pembengkakan jaringan yang parah dan hilangnya rasa takut terhadap manusia. Hal tersebut menjelaskan mengapa rusa tersebut berkeliaran di jalan pinggiran kota pada akhir Agustus 2020 dan sepertinya tidak menyadari keberadaan orang-orang di sekitarnya.
Namun, penyakit tersebut bukanlah penyebab rusa memiliki bulu di kedua bola matanya. Hasil penelitian menunjukan bulu yang tumbuh pada kedua mata rusa dikarenakan dermoid pada kornea. Menurut Dr. Nicole Nameth, dermoid adalah sejenis jaringan yang tumbuh di lokasi yang tidak normal.
ADVERTISEMENT
“Dermoid kornea pada kasus rusa tersebut, seringkali mengandung unsur kulit normal, termasuk folikel rambut, kelenjar keringat, kolagen, dan lemak,” ujar Dr. Nameth.
Dr. Nameth manambahkan, bercak kulit berbulu kemungkinan terbentuk di awal perkembangan hewan yaitu saat hewan masih di dalam rahim. Dengan keadaan rusa bertahan begitu lama, Dr. Nemeth mengatakan bahwa kemungkinan dermoid berkembang secara bertahap dan membuat rusa tersebut beradaptasi dengan penglihatan yang semakin menurun.
"Seberapa cepat dermoid berkembang dari waktu ke waktu tidak diketahui secara pasti dan setiap kasus bervariasi,” kata Nemeth.
Menurut Sterling Daniels, rusa kemungkinan bisa membedakan hari dari gelap, namun rusa tersebut tidak bisa melihat arah rusa itu pergi..
"Saya akan membandingkannya dengan menutupi mata Anda dengan kain lap. Anda hanya bisa tahu siang dari malam,” ujar Daniels.
ADVERTISEMENT
Dermoid telah dilaporkan banyak terjadi pada anjing dan sapi, namun jarang terjadi pada rusa. Sebelumnya, kasus rusa di Tennese yang memiliki dermoid hanya terjadi sekali pada tahun 2007. Saat itu, seekor rusa betina berusia 1,5 tahun yang dibunuh oleh pemburu dilaporkan memiliki dermoid yang ditumbuhi rambut.
Tak hanya hewan, manusia ternyata juga dapat mengidap dermoid di bola mata dan menyebabkan tumbuhnya rambut di bola mata. Namun, kondisi ini jarang terjadi, kemungkinan dokter mata hanya melihat satu atau dua kasus sepanjang karirnya.
Tidak semua dermoid ini menutupi bagian tengah kornea, beberapa bentuk dermoid di persimpangan kornea dan bagian putih mata, yang disebut sklera. Hal tersebut dapat menyebabkan penglihatan menjadi kabur, namun biasanya tidak menyebabkan masalah penglihatan yang ekstrim.
ADVERTISEMENT
(MRT)