Apakah Vape Berdampak Buruk Bagi Wanita yang Ingin Hamil?

Konten dari Pengguna
24 Februari 2021 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wanita yang sedang mengonsumsi rokok elektrik. Foto: Vapin360 via Flickr
zoom-in-whitePerbesar
Wanita yang sedang mengonsumsi rokok elektrik. Foto: Vapin360 via Flickr
ADVERTISEMENT
Rokok elektrik atau vape telah menjadi pilihan banyak orang untuk menggantikan rokok konvensional yang mengandung karbon monoksida, benzena, tar, dan hidrogen sianida yang dianggap lebih berdampak buruk bagi kesehatan. Melalui vape, nikotin dapat dihirup dengan cara dipanaskan dan dicairkan serta ditambahkan cairan rasa mint, mangga, dan berbagai macam perasa lainnya.
ADVERTISEMENT
Meskipun dianggap memiliki racun yang lebih sedikit, vape tidak luput dari efek negatif dari mengonsumsinya. Bahkan, pada 21 November tahun 2019, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (Centers for Disease Control and Prevention) telah melaporkan 2.290 kasus cedera paru-paru akibat menggunakan vape, dengan kematian mencapai 47 orang.
Melansir Women’s Health, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the Endocrine Society pada Oktober 2019 menemukan bahwa campuran nikotin dan bahan kimia lain yang digunakan dalam rokok elektrik dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Penelitian dilakukan menggunakan tikus betina yang terpapar asap rokok elektrik sebelum dan selama proses kehamilan.
“Kami menemukan bahwa memberikan tikus betina dengan asap rokok elektrik sebelum dan selama kehamilan secara signifikan dapat memperlambat waktu kelahiran,” kata Ketua Departemen Biologi Sel di Fisiologi di University of North Carolina di Chapel Hill, Profesor Kathleen Caron.
ADVERTISEMENT
Dalam riset tersebut, peneliti juga memaparkan bahwa penggunaan vape selama masa hamil nantinya dapat mempengaruhi metabolisme dan kesehatan pada keturunan mereka.
Caron juga membeberkan bahaya rokok elektrik di masa kehamilan yang berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang seorang bayi perempuan. “Efek buruk ini dirasakan seumur hidup oleh generasi kedua pada masa tumbuh kembang mereka,” ujar Profesor Caron.
Walau begitu, riset ini belum berhasil mengungkapkan secara jelas kaitan bahaya merokok vape dengan gangguan kesuburan pada manusia khususnya wanita, seperti halnya yang terjadi pada tikus betina. Para peneliti tetap berharap hasil riset ini bisa menyadarkan masyarakat akan risiko buruk yang ditimbulkan oleh rokok elektrik.
“Temuan ini penting karena telah mengubah pandangan kami terkait rokok elektrik yang disebut-sebut sebagai alternatif pengganti rokok tradisional yang aman digunakan baik saat sebelum dan selama kehamilan,” tegas Caron.
ADVERTISEMENT
Para peneliti menyimpulkan bahwa efek pada tikus tersebut harus menjadi peringatan bagi manusia terutama bagi seseorang yang ingin memiliki keturunan. Ahli reproduksi di bidang kandungan di Columbia University, Rachel McConnell, mengatakan penelitian ini adalah penelitian penting bagi para dokter dan dokter kandungan yang bekerja menerima pasien yang sedang mencoba untuk hamil.
(MRT)