Facebook Fokus Tangkal Hoaks Tentang Virus Corona

Konten dari Pengguna
9 Maret 2020 7:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
CEO Facebook Mark Zuckerberg. Foto: Reuters/Carlos Jasso
zoom-in-whitePerbesar
CEO Facebook Mark Zuckerberg. Foto: Reuters/Carlos Jasso
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Media sosial Facebook meningkatkan kewaspadaan mengenai berita-berita hoaks tentang virus corona. Sejak dikonfirmasi di China akhir Desember 2019, virus corona, bersama dengan informasi-informasi salah mengenainya, merebak ke seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Rabu (4/3) lalu, pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, menulis di laman Facebook miliknya soal ini. Ia menyatakan bahwa perusahaan asal AS telah berkoordinasi dengan lembaga kesehatan.
“Kita berfokus untuk memastikan setiap orang dapat mengakses informasi yang kredibel dan akurat,” tulis Mark.
Salah satu fitur baru di Facebook adalah ketika seseorang mencari kata ‘coronavirus’ atau ‘virus corona’ pada laman Facebook. Pencarian akan memunculkan sebuah pop-up menuju laman web Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau lembaga lokal sejenis.
Untuk Indonesia, pop-up tersebut akan memberikan tautan menuju laman web resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Pencarian kata 'virus corona' di Facebook menghasilkan tautan ke laman web Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Mark juga berjanji untuk memberikan ruang bagi lembaga kesehatan seperti WHO, CDC, dan UNICEF untuk dapat mengeluarkan informasi tentang penyakit COVID-19 secepat mungkin. Facebook memberikan “iklan gratis sebanyak yang dibutuhkan” bagi lembaga-lembaga tersebut.
ADVERTISEMENT
Melalui tulisannya, Mark tidak hanya berjanji untuk memberikan informasi yang tepat dan akurat, Ia juga berfokus untuk menghentikan penyebaran berita hoaks dan informasi salah yang membahayakan.
Facebook akan menghapus segala klaim salah dan teori konspirasi yang telah ditandai oleh lembaga kesehatan global. Perusahaan Silicon Valey ini juga akan melakukan blokir kepada seluruh iklan yang mencoba mengeksploitasi situasi genting ini.
Sebagai contoh, Facebook akan melakukan blokir kepada akun yang mengiklankan penjualan produk yang diklaim dapat menyembuhkan penyakit COVID-19.
“Penting bagi setiap orang memiliki tempat untuk membagikan pengalaman mereka dan berbicara soal wabah ini, namun, telah jelas dalam standar komunitas kita, bahwa tidaklah diperbolehkan untuk membagikan sesuatu yang membuat orang lain dalam bahaya,” tulis Mark menjelaskan posisi Facebook ihwal berita hoaks virus corona.
CEO dan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Foto: Stephen Lam/Reuters
Bersama istrinya, Priscilla Chan, Mark Zuckerberg mengaku juga telah berkontribusi secara langsung untuk membantu dunia menghadapi wabah virus corona.
ADVERTISEMENT
Lewat dua lembaga buatan Mark dan istrinya, Chan Zuckerberg Initiative dan Chan Zuckerberg Biohub, penelitian-penelitian soal wabah virus SARS-Cov-2 dilakukan. Usaha tersebut juga dilakukan bersama Gates Foundation, yayasan milik Bill Gates dan istrinya.
Salah satu bukti keberhasilan yayasan-yayasan itu, menurut tulisan Mark, telah ada di Kamboja. Tim peneliti berhasil mengurutkan genom penuh dari virus penyebab penyakit COVID-19 dalam tempo beberapa hari saja.
Biohub juga menjadi bagian dalam tim yang pengembangan atlas sel (cell atlas). Atlas tersebut adalah semacam tabel periodik untuk jenis-jenis sel yang berbeda pada tubuh.
Peneliti dapat menggunakan atlas ini untuk memetakan sel-sel di paru-paru. Pemetaan dapat membantu melihat potensi-potensi pembatasan dampak penyakit akibat virus corona.
“Ini adalah waktu yang sulit bagi banyak orang dan saya memikirkan semua orang yang terpengaruh akibat hal ini. Orang-orang yang sakit atau dikarantina, teman, serta keluarganya, dan tentu saja tenaga medis yang selalu berada di garis terdepan pada setiap wabah yang ada,” tutup Mark dalam tulisannya.
ADVERTISEMENT
(EDR)