Ini Dampak Masturbasi bagi Manusia: Dari Positif hingga Negatif

Konten dari Pengguna
28 Januari 2021 13:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi masturbasi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi masturbasi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kegiatan masturbasi masih dianggap tabu oleh sebagian orang. Masturbasi dianggap menjadi cara yang paling sederhana untuk melepaskan hasrat seksual. Seluruh prosesnya dapat dikerjakan sendiri tanpa perlu kehadiran pasangan seksual.
ADVERTISEMENT
Mengutip Medical News Today, masturbasi adalah saat seseorang laki-laki atau perempuan merangsang alat kelaminnya untuk kesenangan seksual. Meski dianggap tabu bagi sebagian orang, kegiatan tersebut telah diakui secara ilmiah sebagai sesuatu hal yang lazim bagi setiap orang terlepas dari latar belakang, jenis kelamin, dan juga ras.
Penelitian menunjukkan bahwa masturbasi dan aktivitas seksual yang mengarah pada kenikmatan seksual memicu pelepasan hormon dan bahan kimia yang ada di otak yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Memperbaiki jam tidur
Orang tertidur. Foto: Tony Alter via Flickr
Melakukan masturbasi dapat melepaskan hormon neurotransmiter yang membantu mengurangi stres dan tekanan darah sekaligus mendorong relaksasi, sehingga kamu lebih mudah tertidur. Hasil studi tahun 2019 yang mensurvei 778 orang dewasa menemukan adanya hubungan yang jelas antara kualitas tidur dengan orgasme. Banyak responden merasa masturbasi membantu mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk tertidur dan meningkatkan kualitas tidur.
ADVERTISEMENT
Mengurangi rasa nyeri
Wanita alami kram sekitar perut saat haid. Foto: Thinkstock
Endorfin adalah obat penghilang rasa sakit yang dihasilkan secara alami oleh tubuh. Hormon yang mempunyai nama lain Endocannabinoid ini juga dikenal untuk membantu mengatur rasa sakit dan proses peradangan termasuk membantu meringankan nyeri saat haid.
Membuat suasana hati menjadi baik
Masturbasi juga dapat meningkatkan kadar hormon yang terkait dengan suasana hati yang positif, seperti dopamin, oksitosin, dan endorfin.
Meningkatkan fungsi kekebalan
Ilustrasi tubuh bugar. Foto: Shutter Stock
Saat melakukan masturbasi tubuh akan meningkatkan kadar imunoglobulin (antibodi) pada tubuh. Antibodi inilah yang bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh dan menangkis penyakit-penyakit tertentu.
Meningkatkan fokus dan konsentrasi
Dengan meningkatnya kadar hormon neurotransmiter akibat dari masturbasi, seseorang juga akan lebih fokus dalam pembelajaran, memori, dan motivasi.
Masturbasi memiliki berbagai manfaat bagi tubuh. Namun jika dilakukan berlebihan, dampaknya ternyata cukup berbahaya.
ADVERTISEMENT
Pembengkakan pada penis
Jika seseorang sering melakukan masturbasi dalam waktu singkat, ada kemungkinan orang tersebut mengalami sedikit pembengkakan pada penis yang disebut edema. Pembengkakan ini biasanya hilang dalam beberapa hari.
Sensitivitas seksual menurun
Penelitian menunjukkan bahwa teknik yang berlebihan atau cengkeraman terlalu ketat pada penis selama masturbasi bisa membuat penurunan sensitivitas saat berhubungan seksual dengan pasangan. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, salah satu solusinya adalah dengan meningkatakan stimulasi dengan menggunakan vibrator.  Stimulasi ini dapat meningkatkan gairah dan fungsi seksual secara keseluruhan baik pada pria maupun wanita.
Memicu rasa bersalah dan depresi
Ilustrasi seorang laki-laki depresi. Foto: Ryan Melaugh via Flickr
Dilansir dari Healthline,terlalu banyak melakukan masturbasi bisa menyebabkan masalah psikis. Sering masturbasi bisa membuat kondisi psikologis memburuk, karena rasa bersalah yang muncul setelah melakukannya. Rasa bersalah akan semakin besar karena kepercayaan budaya, spiritual, dan agama. Jika dibiarkan berkepanjangan dan besar, masalah psikis justru bisa menerpa seseorang.
ADVERTISEMENT
Merusak hubungan pasangan
Bisa jadi terlalu banyak masturbasi juga merusak hubungan dengan kekasih dan pertemanan. Hal ini dapat terjadi karena seseorang justru menyalurkan waktu serta tenaganya untuk masturbasi dibandingkan dengan kekasih atau orang-orang di sekitar.
Seseorang yang merasa terkena dampak buruk dari masturbasi harus berbicara dengan dokter atau konselor perawat kesehatan. Kamu juga dapat mengganti masturbasi dengan aktivitas lain, seperti pergi berolahraga, menulis jurnal, menghabiskan waktu bersama teman, dan pergi jalan-jalan.