Ini Isi Pesan yang Ditemukan di Bawah Makam Nabi Yunus

Konten dari Pengguna
31 Maret 2021 17:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Terowongan di bawah makam Nabi Yunus (Foto: @bcnn1 via Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Terowongan di bawah makam Nabi Yunus (Foto: @bcnn1 via Twitter)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada 2018, sekelompok arkeolog telah berhasil menemukan terowongan misterius yang berada di bawah makam Nabi Yunus di kota Mosul, Irak. Dalam terowongan tersebut, peneliti menemukan tujuh buah prasasti yang diperkirakan berumur 2.700 tahun.
ADVERTISEMENT
Bedasarkan laporan Live Science, yang pertama kali menggali terowongan di bawah makam tersebut diduga memiliki hubungan dengan organisasi ISIS. Kemudian para peneliti arkeologi memanfaatkan terowongan tersebut untuk melakukan eksplorasi lebih jauh, termasuk menerjemahkan tulisan-tulisan yang berada di dinding dan benda-benda sekitar yang terbuat dari batu itu.
Salah satu pesan di salah satu prasasti yang sudah bisa diterjemahkan itu berisi pesan sebagai berikut:
“Istana milik Esarhaddon, raja yang kuat, raja dunia, raja Assyria, gubernur Babilonia, raja Sumeria dan Akkad, raja dari raja di Mesir Hilir, Mesir Hulu, dan Kush,” demikian dilansir Live Science.
Raja Esarhaddon. (Foto: @ninosjosephaudi via Twitter)
Kush adalah kerajaan kuno yang terletak di wilayah Nubia, yaitu sebuah wilayah yang terletak di antara Aswan di Mesir bagian selatan dan Khartoum di Sudan bagian tengah. Peneliti memperkirakan pesan tersebut dibuat pada zaman Neo-Assyria.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya para arkeolog sudah menemukan prasasti tersebut antara tahun 1987 dan 1992. Namun, karena saat itu terjadi konflik, para arkeolog tidak dapat melanjutkan penelitian tersebut sampai akhirnya mereka dapat merilis hasil penelitian tersebut pada tahun 2017.
Salah satu prasasti yang ditemukan menceritakan pemerintahan di wilayah kerajaan tersebut pada masa raja Esarhaddon. Dalam prasasti yang diceritakan dalam kata ganti orang pertama itu dituliskan juga bagaimana sejarah keluarga raja tersebut.
"Aku mengepung, menaklukkan, menjarah, menghancurkan, dan membakar dengan api dua puluh satu kota mereka bersama dengan kota-kota kecil di lingkungan mereka," demikian isi salah satu prasasti tersebut.
Menurut prasasti tersebut, Esarhaddon adalah raja yang kejam, pemimpin yang dihormati, dan seorang penakluk. Hal tersebut dituliskan dalam prasasti berbentuk prisma yang mengatakan bahwa orang-orang Esarhaddon telah menginjak leher orang-orang Kilikia.
ADVERTISEMENT