Vaksin BCG Bisa Lindungi Bayi dari TBC dan Penyakit Menular

Konten dari Pengguna
18 Februari 2021 16:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Vaksinasi pada balita. Foto: SELF Magazine via Flickr
zoom-in-whitePerbesar
Vaksinasi pada balita. Foto: SELF Magazine via Flickr
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah studi baru dari The Lancet Infectious Diseases, menemukan bahwa Vaksin tuberkulosis atau TBC yang bernama Bacillus Calmette-Guerin (BCG) dapat melindungi bayi yang baru lahir dari berbagai infeksi umum, seperti infeksi saluran pernapasan atas, infeksi dada, dan diare.
ADVERTISEMENT
Melansir medical xpress, penelitian tersebut adalah penelitian pertama yang dilakukan untuk menyelidiki secara ketat berbagai penyakit yang dapat dilindungi oleh vaksin BCG pada bayi. Hasilnya peneliti mengatakan memvaksinasi bayi yang baru lahir dengan vaksin BCG dapat mengurangi infeksi dan kematian bayi di daerah yang memiliki tingkat penyebaran penyakit menular yang tinggi.
Hasil penelitian juga mengatakan vaksin BCG punya probabilitas melindungi anak-anak dan orang dewasa dari COVID-19 dan penyakit menular baru lainnya.
Dipimpin oleh London School of Hygiene & Tropical Medicine (LSHTM), penelitian ini melibatkan uji coba kontrol acak kepada 560 bayi baru lahir di Uganda yang terus dipantau dalam rentang waktu tertentu. Setelah enam minggu kelahiran, bayi yang mendapatkan vaksin BCG memiliki tingkat infeksi 25% lebih rendah dari penyakit apapun dibandingkan dengan bayi yang tidak menerima vaksin BCG.
ADVERTISEMENT
Menurut penulis utama dan dokter dari LHSTM, Sarah Prentice, mengatakan bahwa hampir satu juta bayi meninggal setiap tahun karena infeksi biasa. Dengan adanya penelitian ini berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa bayi dalam setahun.
Setelah bayi melewati usia enam minggu, bayi akan diteliti oleh selama 10 minggu untuk melihat dan mencari kemungkinan adanya infeksi jenis baru. Peneliti juga akan mengambil sampel darah dari kelompok bayi yang divaksin dan tidak divaksin untuk melihat perbedaan dalam sistem kekebalan bawaan dan pertahanan pertama tubuh saat melawan infeksi.
Saat ini, studi lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengetahui apakah vaksin BCG dapat berperan dalam merespons virus COVID-19. Direktur Jenderal World Health Organization (WHO), Dr. Tedros Ghebreyesus, telah bersama-sama menulis artikel yang menyatakan minatnya terhadap kemungkinan penggunaan BCG untuk perlindungan terhadap COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Melihat hasil penelitian bahwa BCG menawarkan perlindungan yang lebih luas terhadap berbagai infeksi, maka penelitian kami juga meningkatkan harapan yang mungkin berguna melindungi manusia dari COVID-19 dan pandemi di masa depan,” ujar Sarah Prentice.
Para peneliti juga mengatakan bahwa penting untuk memperkenalkan kembali vaksin BCG di negara-negara yang tidak lagi menggunakan vaksin BCG secara rutin, seperti negara Inggris. Memperkenalkan kembali vaksin BCG bukan untuk efeknya terhadap penyakit tuberkulosis, melainkan untuk melindungi bayi dari kematian dini akibat dari infeksi lain.
(MRT)