Ali Imran 159 Ajarkan Pendidikan Akhlak Umat Islam

Konten dari Pengguna
8 Januari 2021 18:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kitab Alquran, Sumber: Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kitab Alquran, Sumber: Kumparan
ADVERTISEMENT
Ali Imran 159 berbunyi lafadz sebagai berikut:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ - ١٥٩
ADVERTISEMENT
Artinya:
“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.”
Dalam surat tersebut memiliki makna bahwa sesungguhnya akhlak yang mulia, adalah akhlak yang selalu sabar, tidak berlaku kasar kepada siapapun dan selalu baik kepada setiap orang.
Ayat ini mengajarkan kepada umat muslim agar selalu bersikap lemah lembut walaupun sedang disakiti. Memaafkan kesalahan orang tersebut, bahkan mendoakan agar hidupnya bahagia dan diampuni dosanya oleh Allah SWT.
ADVERTISEMENT

Rasulullah SAW Amalkan Surat Ali Imran 159 Dalam Kehidupan Sehari-hari

Rasulullah SAW pun sering mengamalkan Ali Imran 159 dalam kehidupannya sehari-hari. Apakah Anda pernah mendengar kisah Nabi Muhammad SAW, dengan gelandangan yang tidak bisa melihat dari kaum jahiliyah?
Begini kisahnya, terdapat seorang kaum jahiliyah dengan keadaan fisik yang tidak sempurna (tidak bisa melihat) pada zaman Rasulullah pada saat itu. Kaum jahiliyah itu selalu mencaci dan menjelek-jelekan Nabi Muhammad SAW.
Pernah suatu waktu, Rasulullah berkunjung ke tempatnya dengan membawa makanan. Sesampainya di sana, Rasulullah berbicara dan berbincang dengannya sambil menyuapi makan kaum jahiliyah tersebut.
Kaum jahiliyah itu tidak tahu bahwa yang sedang menyuapinya makanan, adalah orang yang sedang ia caci saat itu. Kaum jahiliyah tersebut tetap saja menjelek-jelekan Rasul didepan Rasulullah SAW.
ADVERTISEMENT
Hebatnya, Rasulullah tersenyum dan tidak marah kepadanya. Beliau tetap memberinya makan setiap hari. Hingga pada saat Rasulullah tutup usia, kaum jahiliyah itu bertanya kepada orang-orang sekitar kemana perginya orang yang selalu memberinya makan.
Mereka berkata, bahwa Rasulullah telah wafat. Dan orang yang menyuapinya setiap hari adalah orang yang selalu ia caci, yaitu baginda Nabi Muhammad SAW.
Subhanallah, sungguh mulia akhlak Rasulullah, bahkan kepada orang yang tidak menyukainya. Semoga kita bisa mempunyai perilaku seperti Rasulullah, dan bisa mengamalkan surat Ali Imran 159. Aamiin..
(Linda Fahira Putri)