Apa itu Shalat Rebo Wekasan dan Pengertiannya?

Konten dari Pengguna
22 Maret 2021 20:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potret Shalat. Sumber: Freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Potret Shalat. Sumber: Freepik.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Shalat Rebo Wekasan dapat dilaksanakan pada hari Rabu terakhir pada bulan Safar (bulan kedua penanggalan hijriyah) sebelum memasuki Bulan Maulid atau Rabiul Awal.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diketahui pada hari itu adalah awal Nabi Muhammad SAW jatuh sakit selama 12 hari berturut-turut. Sakitnya dimulai hari Rabu terakhir bulan Safar dan ke hari 12 yaitu, Senin Rasulullah wafat.
Pada hari itu pula Allah SWT menurunkan beberapa kitab ke dunia. Dalam kitab tersebut beberapa ada yang menjelaskan bahwa ada sebanyak 360.000 macam bala kecil dan besar.
Dilansir dari buku "Amalan Rabu Rebo Wekasaran" karya Blogagung, Yusuf Suharto menuliskan bahwa masyarakat jahiliyah kuno, termasuk Bangsa Arab, sering mengatakan bahwa bulan Shafar adalah bulan sial.
Abu Hurairah berkata, bersabda Rasulullah, “Tidak ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah SWT), tidak pula ramalan sial, tidak pula burung hantu dan juga tidak ada kesialan pada bulan Shafar. Menghindarlah dari penyakit kusta sebagaimana engkau menghindari singa.” (H.R.Imam al-Bukhari dan Muslim)
ADVERTISEMENT
Ungkapan hadist tersebut menjadi pelurus keyakinan golongan jahiliyah, karena pada masa itu mereka berkeyakinan bahwa penyakit itu dapat menular dengan sendirinya, tanpa bersandar pada ketentuan takdir Allah SWT

Shalat Rebo Wekasan Apakah Termasuk Amalan Snunah?

Maka dari Itu para ulama menyarakan untuk berdoa bersama dan bersedekah. Kita juga disunahkan melaksanakan amalan sholat awwabin untuk tolak bala’ (hajat lidaf’il bala’).
Sholat dilaksanakan empat rakaat dua kali salam, dengan niat:
1. Membaca niat sholat
Artinya: “Saya salat sunah untuk tolak bala dua rakaat karena Allah Ta’ala”.
2. setiap rakat membaca surat Al Fatihah, kemudian membaca surat:
ADVERTISEMENT
3. Lakukan gerakan dan bacaan sholat pada umumnya
4. Setelah sholat dapat membaca doa setelah shalat Rabu Wekasan
Pada dasarnya sendiri tidak ada dasar yang shahih yang menganjurkan berpuasa, shalat khusus saat itu. Karena tidak ada yang menjelaskan bahwa Rabu akhir safar itu hari sial. Kita dapat melaksanakan shalat ini dengan niat shalat sunnah mutlak atau hajat, maka itu diperbolehkan.
Keputusan musyawarah NU Jawa Tengah tahun 1978 di Magelang juga menegaskan bahwa shalat khusus Rebo Wekasan hukumnya haram, kecuali jika diniati shalat sunnah muthlaqah atau niat shalat hajat. Kemudian Muktamar NU ke-25 di Surabaya (Tanggal 20-25 Desember 1971 M) juga melarang shalat yang tidak ada dasar hukumnya, kecuali diniati shalat mutlaq. (uhfah al-Muhtaj Juz VII, Hal 317).
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan mengenai Shalat Rebo Wekasan, semoga kita semua sekeluarga terhindar dari bala dan petaka buruk. (AA)