Baca Adab Takziah Beserta Keutamaannya, Jangan Diabaikan!

Potret Bertakziah, Sumber: Kumparan

Takziah memiliki arti kunjungan untuk mengucapkan belasungkawa, atau menghibur hati orang yang mendapat musibah. Takziah juga dikenal oleh masyarakat umum dengan nama melayat, yaitu datang ke rumah orang yang ditimpa musibah.

Hal ini terbiasa dilakukan oleh umat muslim maupun umat yang beragama lain. Dalam islam sendiri, para ulama menyatakan bahwa hukum melayat ini bersifat sunnah. Boleh dikerjakan, boleh juga tidak dilakukan.

Seperti yang disampaikan oleh Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar ab-Nawawiyyah;

“Ketahuilah, takziah hakikatnya adalah tashabbur (mengajak sabar), menyampaikan hal-hal yang dapat menghibur keluarga orang meninggal, meringankan kesedihannya, dan memudahkan urusan musibahnya. Hukum takziah sendiri adalah sunnah. Ia mercakup urusan amar makruf dan nahi. Ia juga termasuk ke dalam firman Allah, Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, (QS. Al-Maidah [al-Maidah [5]: 2).

Anda juga harus memperhatikan adab-adab ketika mengunjungi kerabat yang ditimpa musibah. Melansir dari beragam sumber, berikut beberapa adab yang harus Anda perhatikan:

1. Menampakkan rasa duka

Pastikan Anda benar-benar merasakan duka terhadap keluarga yang ditimpa musibah. Jangan sampai Anda menampakkan kebahagiaan di hadapan keluarga yang ditinggalkan, karena itu bukan perbuatan mulia.

2. Menghindari hal-hal yang tidak pantas

Hal-hal tidak pantas di sini seperti memakai riasan atau pakaian yang berlebihan. Sebaiknya tampil dengan sederhana saja, agar tidak mengundang hal-hal yang tidak diinginkan.

3. Bertutur kata baik atau diam

Saat datang ke rumah duka, lebih baik diam dan tidak banyak bicara. Atau Anda bisa berbicara yang baik-baik, seperti mendoakan agar keluarga diberikan ketabahan, kekuatan, dan almarhum/almarhumah diberikan tempat terbaik disisiNya.

Lakukan Takziah, Maka Keberkahan Datang Pada Anda

Walaupun takziah bersifat sunnah, namun sangat disarankan untuk datang ke rumah shahibul musibah. Hal ini dikarenakan banyak keberkahan dan manfaat yang akan didapatkan oleh orang yang melakukannya.

Banyak hadist serta ayat yang menyatakan pahala untuk orang bertakziah. Salah satunya seperti hadist dari Rasulullah SAW, dengan arti berikut ini.

“Siapa saja yang bertakziah kepada orang yang terkena musibah, maka dia akan mendapat pahala seperti orang yang mendapat musibah tersebut,” (HR. at-Tirmidzi dan al-Baihaqi).

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga bersabda yang memiliki arti,

“Tidaklah seorang mukmin bertakziah sudaranya yang ditimpa musibah kecuali Allah akan mengenakan pakaian kemuliaan pada hari Kiamat.” (Ibnu Majah dan al-Baihaqi).

Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita tentang keutamaan bertakziah ya.

(Linda Fahira Putri)