Berita Corona: Waspadai Bahaya Cluster Demo dan Temuan Fakta Baru

Konten dari Pengguna
20 Oktober 2020 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Update Berita Corona di Indonesia. Sumber: Kumparan.com
zoom-in-whitePerbesar
Update Berita Corona di Indonesia. Sumber: Kumparan.com
ADVERTISEMENT
Berita corona menjadi sebuah perbincangan yang masih masif sampai hari ini. Sempat mengalami penurunan, kasus COVID-19 di tanah air nyatanya masih saja memakan banyak korban. Tingginya angka kematian tersebut seperti dilansir dari laman resmi covid19.go.id, sampai hari ini angka pasien positif corona yang meninggal dunia telah menyentuh angka 680.894 jiwa.
ADVERTISEMENT
Mengkhawatirkannya lagi, masyarakat kini justru semakin tidak patuh akan imbauan-imbauan yang diberikan oleh pemerintah. Buktinya, di beberapa daerah aktivitas masyarakat kini mulai berjalan seperti biasa tanpa memperhatikan protokol kesehatan sedikitpun.

Baca Berita Corona, Waspadai Cluster Baru

Tidak kunjung berhentinya angka positif corona di Indonesia semakin menimbulkan ketakutan dari berbagai kalangan. Dilansir dari beberapa media, berita corona hari ini menuliskan salah satu ancaman terbesar yang perlu masyarakat waspadai adalah tentang indikasi munculnya kluster baru.
Geger-geger beberapa waktu lalu soal penolakan UU baru, banyak masyarakat yang turun aksi ke jalan dan menyuarakan aspirasinya. Sayangnya, sebagain besar peserta aksi tidak mematuhi protokol kesehatan yang diberikan oleh pemerintah seperti mengenakan masker dan menjaga jarak.
ADVERTISEMENT

Temuan Fakta Baru Virus Corona

Belum reda soal isu akan munculnya kluster baru, ada pemberitaan dari media lain terkait temuan fakta baru virus corona. Dua diantara fakta baru tersebut adalah pengaruh virus terhadap pendegaran dan yang satunya lagi adalah fakta bahwa virus corona bisa bertahan selama hampir satu bulan pada uang uang kertas serta layar telepon genggam.
Keterangan berita corona yang ada menjelaskan bahwa virus yang ditemukan pertama kali di Wuhan China ini, memunculkan gejala baru bagi seseorangan yang diindikasikan terjangkit virus corona. Hal tersebut merupakan pernyataan yang diterbitkan oleh sebuah lembaga bernama JAMA Otoralyngology-Head and Neck Surgery.
Beberapa dokter ahli dari lembaga tersebut mencoba melakukan penelitan terhadap tiga mayat yang didiagnosa terjangkit virus COVID-19. Diantara ketiga mayat tersebut ditemukan virus pada bagian dalam telinga, meskipun kenyatannya ditemukan juga virus lain, akan tetapi dampak dari virus corona diyakini lebih berbahaya. (AA)
ADVERTISEMENT