Berita Hari Ini: TikTok Menjadi Platform Penyebar Hoaks Corona

Konten dari Pengguna
16 Oktober 2020 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
TikTok, Foto: googleplay
zoom-in-whitePerbesar
TikTok, Foto: googleplay
ADVERTISEMENT
Berita hari ini datang dari salah satu platform yang sedang hangat digunakan banyak orang dan selalu viral di internet, yaitu TikTok. Berdasarkan Menkominfo, Johnny G Plate, ribuan hoaks terkait COVID-19 sudah merambah ke media sosial TikTok.
ADVERTISEMENT
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyebut ribuan hoaks muncul selama pandemi corona ini. Hoaks juga mulai merambah di platform media sosial TikTok.
"Ada 200 lebih hoaks terkait Corona di platform digital, baik Facebook, Twitter, Instagram, hingga TikTok," ujar Johnny G Plate, dilansir dari KumparanNews. Saat ini, Kominfo sudah mencatat ada 1.800 hoaks yang di take down dan yang lainnya masih dalam proses.

TikTok Akhirnya Merancang Aturan Baru

Melihat penyebaran hoaks yang sudah merambah ke platform TikTok, TikTok akhirnya bekerjasama dengan tim cek fakta Agence France-Presse (AFP) untuk memberantas hoaks yang sudah mulai menyebar di platformnya.
Kerjasama ini sudah dilakukan dari sejak 1 Oktober 2020 lalu. TikTok akan fokus memerangi informasi yang salah dan menipu, termasuk penyebaran informasi mengenai hoaks Corona.
ADVERTISEMENT
Aturan yang dirancang berisi apa saja jenis konten yang diperbolehkan dan dilarang digunakan di TikTok. Nantinya, akun yang suka membuat konten menyesatkan akan diblokir oleh tim TikTok.
Tindakan inisiatif platform TikTok ini merupakan salah satu dukungan platformnya untuk menumpas penyebaran materi palsu, menipu, disinformasi, termasuk hoaks corona di media sosial.
Sebelumnya, Pakistan telah lebih dulu melakukan pemblokiran platform TikTok karena dinilai menjadi sarang konten-konten amoral. Pemblokiran tersebut dilakukan akibat banyaknya keluhan dari masyrakatnya soal aplikasi yang banyak menyebarkan video yang tidak senonoh.
(RDY)