Budi Karya: Menhub dengan Segudang Terobosan Baru

Konten dari Pengguna
6 Oktober 2020 9:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menhub Budi Karya. Foto: Dok. matamata politik
zoom-in-whitePerbesar
Menhub Budi Karya. Foto: Dok. matamata politik
ADVERTISEMENT
Budi Karya Sumadi yang dikenal sebagai Menteri Perhubungan Republik Indonesia memiliki segudang terobosan dan solusi untuk menuntaskan masalah dan juga memajukan perhubungan Indonesia. Budi Karya resmi menjabat sebagai Menhub Indonesia ke-37 pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019 hingga 2024.
ADVERTISEMENT
Sebelum menjadi bagian dari Menhub pada periode Kabinet Indonesia Maju, Budi Karya juga menjabat dengan posisi yang sama pada Kabinet Kerja. Ia resmi menggantikan Ignasius Jonan sejak 27 Juli 2016.
Hingga saat ini, Budi berhasil menyelesaikan beberapa masalah perhubungan di Indonesia. Budi juga sempat menjabat sebagai direktur utama salah satu BUMN yang bergerak di bidang perhubungan yaitu PT. Angkasa Pura II.

Terobosan Budi Karya untuk Masalah Perhubungan

Cukup banyak solusi dan terobosan yang telah diwacanakan dan berhasil direalisasikan selama masa jabatannya. Salah satu keberhasilannya adalah mencegah kemacetan yang membludak saat mudik 2018 dan 2019.
Kemacetan saat mudik yang selalu menjadi masalah tahunan membuat Budi berinisiatif untuk mengadakan mudik gratis agar jumlah pemudik dengan motor berkurang. Menhub menyediakan fasilitas mudik gratis dengan menggunakan angkutan darat seperti bus dan juga moda transportasi laut.
Menhub Budi Karya. Foto: Dok. Timlo.net
Tak hanya itu, perbaikan infrastruktur yang menghubungkan kota ke kota, seperti perbaikan akses jalan tol dan jalan utama juga ditempuhnya untuk mengurai kemacetan. Kebijakan contra flow juga dilakukan untuk kelancaran perjalanan mudik dan menurunkan jumlah korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas.
ADVERTISEMENT
Menhub juga tak kehabisan akal untuk menyediakan beberapa solusi agar kemacetan yang banyak terjadi di tol pelabuhan Merak dapat berkurang dan terkontrol, yaitu dengan pembagian harga tiket kapal siang dan malam. Tak hanya itu, pemberlakuan kebijakan ganjil-genap juga diterapkan agar jumlah kendaraan tidak membludak.
Lulusan jurusan arsitektur Universitas Gadjah Mada ini sudah memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam pembangunan infrastruktur di Jakarta. Hal ini membuatnya lebih memahami bagaimana seluk beluk Jakarta sehingga dapat memberikan solusi terbaik bagi masalah-masalah transportasi yang dialami Jakarta. (LA)