Bukan Narkotika, Ini Dia Zat Adiktif Paling Berbahaya

Konten dari Pengguna
15 Januari 2021 8:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Zat Adiktif Sumber Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Zat Adiktif Sumber Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Beberapa zat adiktif tidak digolongkan dalam kelompok narkotika, tetapi bahayanya tetap nyata, dan dapat kita jumpai dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Di antara sekian banyak zat adiktif tersebut, ternyata ada satu yang paling berbahaya.
Heroin? Morfin?
Bukan. Zat adiktif tersebut adalah nikotin.

Nikotin: Bukan Narkotika, Zat Adiktif Paling Berbahaya

Nikotin pasti sudah sangat akrab di telinga Anda. Salah satu produk yang dikonsumsi sehari-hari yang mengandung nikotin adalah rokok. Bahan baku rokok, yakni tembakaulah yang merupakan sumber nikotin. Ketika diproses menjadi rokok, maka zat ini pun ikut menjadi bagian dari rokok itu sendiri.
Fakta tambahan lainnya, rokok merupakan salah satu produk yang paling banyak dibeli setiap bulannya oleh masyarakat kita. Banyak yang bilang, rasanya kurang lengkap jika menjalani hari tanpa merokok.
Apakah ada di antara Anda yang kecanduan rokok?
Tahukah Anda, bahwa ada asupan 2mg nikotin dalam setiap batang rokok yang diisap terserap oleh tubuh? Karena hal inilah, begitu seseorang mengisap rokok, maka akan timbul rasa untuk mencobanya lagi dan lagi, hingga ia pun kecanduan.
ADVERTISEMENT
Dari kecanduan rokok, banyak pula orang yang kemudian terjebak pada kecanduan-kecanduan lainnya. Umumnya perokok berkilah, rokok tak lengkap tanpa ditemani kopi. Padahal kopi mengandung kafein, yang juga merupakan zat adiktif.
Dari rokok, juga banyak kasus yang akhirnya menyebar ke narkoba, mulai dari mariyuana, heroin, dan morfin.
Maka, beberapa ahli kesehatan terkemuka pun sepakat, bahwa meski bukan narkotika, nikotin merupakan zat adiktif paling berbahaya yang pernah ada. Dampaknya tak hanya kesehatan yang dipertaruhkan akibat nikotin itu sendiri, tetapi akhirnya menjalar juga ke dampak yang lain.
Dampak kesehatan yang mungkin muncul akibat terlalu banyak terpapar nikotin adalah terganggunya metabolisme tubuh, berisiko terkena penyakit kardiovaskuler, meningkatkan risiko terkena kanker, dan dapat mengganggu pertumbuhan janin pada ibu hamil.
ADVERTISEMENT
Jika Anda saat ini merupakan perokok berat, ada baiknya Anda mempertimbangkan aspek kesehatan diri Anda ini. Apalagi saat pandemi COVID-19 masih berlangsung seperti sekarang. Kesehatan tubuh adalah yang utama, dan Anda bisa mulai dengan mengurangi intensitas merokok Anda. Semoga bermanfaat. (CR)