Efek Rumah Kaca dan Proses Terjadinya Waspada Global Warning!

Konten dari Pengguna
27 November 2020 15:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Efek rumah kaca Foto: NRDC
zoom-in-whitePerbesar
Efek rumah kaca Foto: NRDC
ADVERTISEMENT
Efek rumah kaca merupakan proses di mana panas terperangkap di bumi. Proses ini menyebabkan permukaan bumi hangat dan memperkenankan bumi untuk dijadikan tempat tinggal yang nyaman bagi makhluk hidup.
ADVERTISEMENT
Tanpa fenomena ini, temperatur bumi akan terasa dingin sekali. Bayangkan bulan yang tidak memiliki atmosfer dengan temperatur sekitar minus 153 derajat celcius, mustahil untuk dihuni. Di dalam rumah kaca, udara terasa hangat sepanjang masa.
Saat siang hari, cahaya matahari masuk ke dalam rumah kaca dan menghangatkan udara bersama tumbuhan di dalamnya. Ketika suhu udara di luar dingin, udara di dalam bangunan ini akan tetap hangat. Hal ini disebabkan oleh dinding kaca yang memerangkap panas matahari.

Berikut Ini 3 Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca Waspada Global Warning!

Panas Matahari
Bumi kita ini bekerja dengan cara yang serupa. Pada prinsipnya, cahaya matahari menyinari permukaan bumi melewati gas atmosfer dan menghangatkan suhu bumi. Pada malam hari ketika suhu permukaan mulai dingin, panas akan balik dipantulkan balik ke angkasa. Tapi sebagian besar radiasi matahari ini terperangkap oleh gas atmosfer.
ADVERTISEMENT
Gas-gas Rumah Kaca
Gas di atmosfer, seperti karbon dioksida (CO2), memerangkap panas matahari seperti dinding rumah kaca. Gas ini disebut juga gas-gas rumah kaca atau greenhouse gas (GHG). Beberapa gas rumah kaca lainnya seperti: Metana (CH4), Dinitrogen Oksida (N20), Uap Air (H2O), Ozon (O3), dan Klorofluorokarbon (CFC). Gas inilah yang menjaga suhu permukaan kita hangat di malam hari.
Aktivitas Manusia
Gas rumah kaca yang paling berdampak adalah karbon dioksida, uap air, metana, dan nitrogen dioksida. Aktivitas manusia seperti pembakaran hutan dan penggunaan kendaraan bermotor memproduksi dan meningkatkan jumlah gas-gas rumah kaca di atmosfer.
Dilaporkan bahwa dalam beberapa tahun kedepan, jumlah karbon dioksida akan naik dua kali lipat lebih banyak dibandingkan sekarang. Tentunya, semakin banyak gas-gas rumah kaca, semakin panas permukaan bumi. Hal inilah yang mengakibatkan pemanasan global.
ADVERTISEMENT
Itulah tadi ketiga proses terjadinya efek rumah kaca selama ini. Jika efek ini dibiarkan, tidak heran bila dapat mencairkan es yang ada di kutub utara maupun selatan.
(RN)