Facebook Melarang Iklan yang Tidak Mendukung Vaksinasi

Konten dari Pengguna
16 Oktober 2020 8:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Facebook. Foto: Dok. The Verge
zoom-in-whitePerbesar
Facebook. Foto: Dok. The Verge
ADVERTISEMENT
FB (Facebook) akan melarang iklan yang mencegah orang mendapatkan vaksinasi. Perusahaan media sosial tersebut mengumumkan larangan tersebut pada hari Selasa lalu. Hal itu dilakukan dalam rangka peluncuran kampanye kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk menyebarkan informasi vaksin flu.
ADVERTISEMENT
Perubahan tersebut bertolak belakang dari kebijakan Facebook sebelumnya, yaitu pelarangan iklan dengan informasi menyesatkan mengenai vaksin. Akan tetapi pada saat itu pihak FB masih mengizinkan iklan yang menyatakan penolakan terhadap vaksin jika memang tidak mengandung klaim palsu atau hoax.
Facebook mengatakan dalam sebuah posting blog bahwa mereka masih akan mengizinkan iklan yang mendukung atau menentang undang-undang atau kebijakan pemerintah tentang vaksin, termasuk vaksin corona nantinya. Situs berita The Guardian melaporkan, beberapa iklan yang bersifat kontra terhadap mandat vaksin masih terpantau eksis di platform tersebut per hari Selasa 13 Oktober 2020 lalu.

Kapan Facebook Mulai Menerapkan Kebijakan Baru?

Facebook mengatakan akan mulai memberlakukan peraturan baru mengenai iklan dalam beberapa hari ini. Perubahan kebijakan terjadi ketika raksasa media sosial itu menghadapi tekanan dari anggota pemerintah setempat dan kelompok kesehatan masyarakat. Mereka meminta untuk menindak informasi yang salah dalam konten anti-vaksin.
Ilustrasi Vaksin. Foto: Dok. The Guardian
Melalui posting blognya yang mengumumkan kebijakan informasi vaksin baru, FB mengatakan bahwa meskipun vaksin COVID-19 tidak akan tersedia dalam waktu dekat ini, pandemi telah menyoroti pentingnya tindakan preventif dalam kesehatan.
ADVERTISEMENT
Facebook mengatakan sedang bekerja dengan organisasi kesehatan masyarakat termasuk World Health Organization (WHO) dan UNICEF untuk berbagi informasi mengenai vaksin di seluruh platform. FB juga membantu kedua organisasi tersebut dengan cara memberi mereka analisis tentang cara menjangkau orang sebanyak mungkin. (LA)