Gejala Corona Pada Anak dan Tindak Lanjutnya

Konten dari Pengguna
23 Oktober 2020 14:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gejala Corona Pada Anak. Sumber: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Gejala Corona Pada Anak. Sumber: Pixabay
ADVERTISEMENT
Gejala corona yang terindikasi pada anak-anak memang menjadi momok yang cukup menakutkan, terutama bagi para orang tua. Beberapa anak yang terpapar virus corona tidak akan mengalami gejala yang berat dan beberapa lainnya tidak menunjukkan gejala sama sekali. Meski begitu, pengetahuan terhadap gejala-gejala yang akan timbul saat terpapar virus merupakan hal terpenting agar tidak semakin parah dan sulit dikendalikan.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilansir Mayoclinic, beberapa anak memiliki reaksi yang berbeda terhadap paparan virus Covid-19 ini. Setiap anak pada dasarnya memiliki daya tahan tubuh yang berbeda-beda. Saat anak-anak merasa sakit, bisa jadi hal tersebut merupakan tanda bahwa sistem imun mereka sedang bekerja melawan virus.
Berbeda dengan orang dewasa, jika mereka sakit, bisa jadi itu adalah sebuah tanda dimana sistem imun miliknya sudah tidak dapat bekerja dengan baik sehingga menyebabkan kerusakan dalam tubuh yang disebabkan virus tersebut.

Gejala Corona pada Anak

Ilustrasi gejala corona pada anak yakni demam dan flu. Sumber: Pixabay
Gejala corona yang timbul saat anak terpapar virus sulit dibedakan dengan gejala pada demam atau masuk angin biasa. Gejala yang timbul bisa berupa anak demam, hidung tersumbat atau pilek, batuk, sakit tenggorokan, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, mual atau muntah, diare, nafsu makan yang buruk, kehilangan kemampuan indra penciuman, sakit perut, mata merah (konjungtivitis)
ADVERTISEMENT

Tindak Lanjut yang Tepat

Jika anak Anda menujukkan gejala corona, segera hubungi dokter anak atau penyedia layanan kesehatan anak Anda. Untuk pencegahan, beri penjagaan pada anak agar tetap di rumah dan jauh dari orang lain sebisa mungkin, kecuali untuk mendapatkan perawatan medis.
Jika memungkinkan, mintalah anak Anda untuk menggunakan kamar tidur dan kamar mandi terpisah dari anggota keluarga yang lain. Ikuti rekomendasi dari CDC, organisasi kesehatan dunia atau WHO dan prosedur yang diarahkan pemerintah mengenai tindakan karantina dan isolasi yang sesuai. Selanjutnya, agar dapat segera dipastikan apakah anak benar terpapar virus atau tidak, Anda lebih baik langsung periksakan anak-anak dengan melakukan tes SWAP ke layanan kesehatan agar hasilnya lebih akurat. (AA)
ADVERTISEMENT