Herd Immunity: 6 Alasan Mengapa Disebut Strategi Buruk
Konten dari Pengguna
20 Oktober 2020 8:21 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip dari situs MLive Michigan, strategi ini sangat ditentang oleh sebagian besar lembaga medis dan ilmiah, termasuk Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular dari pemerintah. Lebih lanjut, MLive telah berbicara dengan sejumlah pakar di seluruh negara bagian tentang konsep herd immunity. Semuanya menyatakan penolakan yang kuat terhadap strategi tersebut.
Pandangan Pakar Kesehatan Terhadap Herd Immunity
Dilansir dari situs MLive, berikut ini pandangan pakar kesehatan tentang herd immunity
Butuh waktu lama untuk bekerja
Diperkirakan bahwa herd immunity membutuhkan setidaknya 65% dan mungkin bisa mencapai angka setinggi 80% hingga 90% populasi untuk tertular virus sebelum herd immunity terbentuk.
ADVERTISEMENT
Berisiko tinggi untuk fasilitas kesehatan dan angka kematian
Ini mungkin salah satu argumen terpenting dalam menentang herd immunity, yaitu: membiarkan virus Corona berjalan secara alami berisiko membebani rumah sakit dan tingginya angka kematian.
Dianggap tidak bisa melindungi kelompok rentan
Sangat tidak mungkin untuk melindungi populasi yang rentan setelah penyebaran komunitas menjadi terlalu tinggi.
Herd immunity sampai saat ini belum berhasil di negara manapun
Kita tidak cukup tahu tentang kekebalan virus corona.
Argumen besar lain yang menentang herd immunity: tidak jelas berapa lama antibodi yang diproduksi secara alami memberikan perlindungan dari infeksi ulang.
ADVERTISEMENT
Kita tidak cukup tahu tentang efek jangka panjang dari COVID-19.
Dokter juga mengatakan kita belum tahu banyak tentang bagaimana virus dapat memengaruhi kesehatan individu dalam jangka panjang, bahkan untuk pasien yang mengalami gejala tidak cukup parah hingga harus dirawat di rumah sakit. (LA)