Herd Immunity: 6 Alasan Mengapa Disebut Strategi Buruk

Konten dari Pengguna
20 Oktober 2020 8:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi herd immunity. Foto: Dok. BioWorld
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi herd immunity. Foto: Dok. BioWorld
ADVERTISEMENT
Herd immunity nampaknya menjadi jalan bagi beberapa negara untuk menghadapi pandemi COVID-19, salah satunya adalah Amerika Serikat. Jumlah kasus yang tak kunjung mereda seolah membuat negara ini kewalahan.
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat dijadwalkan akan melakukan pemilihan Presiden pada bulan November mendatang dan hal tersebut menyebabkan pihak pemerintah menekan perusahaan pengembang vaksin untuk mempercepat proses produksi obat Coronavirus. Untuk sementara waktu, herd immunity juga sepertinya sudah disetujui oleh pihak White House.
Mengutip dari situs MLive Michigan, strategi ini sangat ditentang oleh sebagian besar lembaga medis dan ilmiah, termasuk Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular dari pemerintah. Lebih lanjut, MLive telah berbicara dengan sejumlah pakar di seluruh negara bagian tentang konsep herd immunity. Semuanya menyatakan penolakan yang kuat terhadap strategi tersebut.
Pandangan Pakar Kesehatan Terhadap Herd Immunity
Ilustrasi virus Corona. Foto: Dok. The New York Times
Dilansir dari situs MLive, berikut ini pandangan pakar kesehatan tentang herd immunity

Butuh waktu lama untuk bekerja

Diperkirakan bahwa herd immunity membutuhkan setidaknya 65% dan mungkin bisa mencapai angka setinggi 80% hingga 90% populasi untuk tertular virus sebelum herd immunity terbentuk.
ADVERTISEMENT

Berisiko tinggi untuk fasilitas kesehatan dan angka kematian

Ini mungkin salah satu argumen terpenting dalam menentang herd immunity, yaitu: membiarkan virus Corona berjalan secara alami berisiko membebani rumah sakit dan tingginya angka kematian.

Dianggap tidak bisa melindungi kelompok rentan

Sangat tidak mungkin untuk melindungi populasi yang rentan setelah penyebaran komunitas menjadi terlalu tinggi.

Herd immunity sampai saat ini belum berhasil di negara manapun

Swedia yang mengadopsi strategi herd immunity bahkan belum menunjukkan tanda-tanda keberhasilannya. Swedia bahkan menjadi negara di Skandinavia dengan jumlah kasus terbanyak.

Kita tidak cukup tahu tentang kekebalan virus corona.

Argumen besar lain yang menentang herd immunity: tidak jelas berapa lama antibodi yang diproduksi secara alami memberikan perlindungan dari infeksi ulang.
ADVERTISEMENT

Kita tidak cukup tahu tentang efek jangka panjang dari COVID-19.

Dokter juga mengatakan kita belum tahu banyak tentang bagaimana virus dapat memengaruhi kesehatan individu dalam jangka panjang, bahkan untuk pasien yang mengalami gejala tidak cukup parah hingga harus dirawat di rumah sakit. (LA)