Karya Sastra Sapardi Djoko Damono yang Sarat Makna

Konten dari Pengguna
12 Januari 2021 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pusis dan karya sastra. Sumber: Sylist.uk.co
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pusis dan karya sastra. Sumber: Sylist.uk.co
ADVERTISEMENT
Bagi pencinta karya sasta seperti puisi ataupun novel, nama Sapardi Djoko Damono tentu sudah cukup familier untukmu bukan?
ADVERTISEMENT
Sapardi Djoko Damono merupakan seorang sastrawan legendaris yang dikenal kerap menciptakan berbagai karya sastra yang romantis dan penuh makna tentang nilai-nilai kehidupan. Oleh karenanya, tak jarang karya-karya beliaupun begitu populer dan banyak dikenal oleh masyarakat luas.
Saat mendengar nama Sapardi Djoko Damono, umumnya orang-orang akan secara langsung mengkaitkannya dengan puisi legendaris yang berjudul Hujan Bulan Juni. Pasalnya puisi sekaligus novel tersebut merupakan karya sang penyair yang paling populer dan sering diingat oleh banyak orang. Jadi Sapardi Djoko Damono identik dengan Hujan Bulan Juni, begitu juga sebaliknya.

Karya Sastra Sapardi Djoko Damono yang Sarat Makna

Selain Hujan Bulan Juni, ada juga beberapa karya lain yang tidak kalah populer dan tidak kalah akan nilai-nilai kehidupan yang perlu untuk kamu tahu. Berikut beberapa puisi karya Sapardi Djoko Damono yang sarat akan makna:
ADVERTISEMENT
Sajak Kecil Tentang Cinta
Mencintai angin harus menjadi siut
Mencintai air harus menjadi ricik
Mencintai gunung harus menjadi terjal
Mencintai api harus menjadi jilat
Mencintai cakrawala harus menebas jarak
Mencintai-Mu harus menjelma aku
Akulah Si Telaga
akulah si telaga
berlayarlah di atasnya
berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil
yang menggerakkan bunga-bunga padma
berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya
sesampai di seberang sana, tinggalkan begitu saja
— perahumu biar aku yang menjaganya.
Dalam Diriku
Dalam diriku mengalir sungai panjang
Darah namanya;
Dalam diriku menggenang telaga darah
Sukma namanya;
Dalam diriku meriak gelombang sukma
Hidup namanya!
Dan karena hidup itu indah
Aku menangis sepuas-puasnya.
Aku Ingin
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
ADVERTISEMENT
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Itulah beberapa karya sastra dari Sapardi Djoko Damono yang perlu untuk kamu tahu. Saat ini sendiri Sapardi Djoko Damono telah berpulang kepada tuhan sejak Juli tahun 2020 lalu. Meskipun begitu, namun karya-karya dari penyair hebat satu ini masih terus dikenang dan dinikmati oleh banyak orang. Bahkan beberapa waktu lalu, sejumlah sumber menyebutkan bahwa Sapardi Djoko Damono berhasil meraih penghargaan Anugerah Kepenyairan Adiluhung dari Yayasan Hari Puisi pada bulan Desember 2020 kemarin. Meskipun raganya tak ada lagi, namun karyanya tetap abadi. (HAI)