Kronologi Peristiwa Isra Miraj dari Alquran dan Hadist

Konten dari Pengguna
26 Februari 2021 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peristiwa Isra Miraj dalam Alquran dan Hadist. Sumber: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Peristiwa Isra Miraj dalam Alquran dan Hadist. Sumber: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Isra Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad ke langit ketujuh dalam satu malam. Peristiwa ini penting untuk umat Islam ketahui sebab Rasulullah SAW mengalami peristiwa yang istimewa dari Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Isra Miraj adalah salah satu mukjizat besar yang diberikan Allah kepada utusannya, sebagai penghibur dan pelipur kesedihan setelah wafatnya paman dan istri Nabi Muhammad. Di dalam Alquran, dari sekian ribu ayat, hanya dua surat yang menjelaskan tentang peristiwa ini.
Bagaimana kronologi Isra Miraj selengkapnya? Simak penjelasannya pada ayat Alquran dan hadist berikut ini!

Ayat Alquran tentang Peristiwa Isra Miraj

Al-Isra ayat 1
Artinya:
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (Al-Isra: 1)
ADVERTISEMENT
An-Najm ayat 12-18
Artinya:
“Maka apakah kaum (musyrik Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (An-Najm: 12-18)

Hadist tentang Peristiwa Isra Miraj

Hadist tentang Peristiwa Isra
ADVERTISEMENT
Dari Anas Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW. bersabda:
"Aku diberi Buraq, yaitu seekor hewan putih yang lebih besar dari himar dan lebih kecil dari keledai. Aku mengendarainya. Dia membawaku hingga sampai ke BaitulMaqdis. Lalu aku mengikatnya di tempat para nabi menambatkan. Aku masuk ke Baitul-Maqdis dan shalat dua raka'at. Setelah itu aku keluar. Malaikat Jibril menghampiriku dengan membawa satu wadah berisi khamr dan satu wadah berisi susu. Aku memilih susu. Malaikat Jibril Alaihissalam berkata: 'Engkau telah (memilih) sesuai dengan fithrah,' setelah itu, ia membawaku naik ke langit." (HR. Ahmad dalam Al-Fathur-Rabani, 20/251-252 dan sanadnya shahih. Imam Al-Bukhari dalam Al-Fath, 21/176, no. 5576. Muslim, 1/145 no. 162. Lihat juga Al-Bukhari dalam Al-Fath, 21/176, no. 5610)
ADVERTISEMENT
Hadist tentang Peristiwa Miraj
Nabi Muhammad S.A.W. dibawa naik melewati beberapa langit. Pada setiap langit, Malaikat Jibril minta agar dibukakan pintu langit lalu ia ditanya: "Siapakah yang bersamamu?" Jibril S.W.T. menjawab, Muhammad penghuni langit itupun menyambutnya. Di langit dunia, Nabi Muhammad S.A.W. berjumpa dengan Nabi Adam Alaihissallam, di langit kedua berjumpa dengan Nabi Isa Alaihissallam dan Nabi
Yahya Alaihissallam, di langit ketiga berjumpa dengan Nabi Yusuf Alaihissallam, di langit keempat dengan Nabi Idris Alaihissallam, di langit kelima dengan Nabi Harun Alaihissallam, di langit keenam dengan Nabi Musa Alaihissallam, dan di langit ketujuh
berjumpa dengan Nabi Ibrahim Alaihissallam yang sedang bersandar pada Baitul-Ma'mur. Kemudian Rasulullah S.A.W. melanjutkan perjalanan sampai ke Shidratul-Muntaha (langit tertinggi). Di sinilah, Allah Azza wa Jalla mewajibkan kepada Nabi Muhammad S.A.W. dan umatnya untuk menegakkan shalat 50 kali sehari semalam. Akan tetapi dalam perjalanan kembali dari mi'raj ini, ketika sampai di tempat Nabi Musa Alaihissallam, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya: "Apa yang telah diwajibkan Rabbmu atas umatmu?" Rasulullah SAW. menjawab pertanyaan ini, sehingga Musa Alaihissallam meminta kepada Nabi SAW. untuk kembali menghadap Allah dan minta keringanan. Rasulullah SAW. melaksanakan saran itu, dan Allah SWT. pun berkenan memberi keringanan. Ketika Rasulullah SAW. hendak kembali dan berjumpa dengan Nabi Musa Alaihissallam, beliau Alaihissallam meminta Rasulullah Muhammad SAW. agar meminta keringanan lagi, dan saran itu pun dilaksanakan Rasulullah SAW. sampai Allah SWT. berkenan memberi keringanan. Hingga akhirnya, kewajiban shalat itu hanya lima kali sehari semalam. Setelah itu, ketika Nabi Musa Alaihissallam meminta Nabi Muhammad SAW. memohon keringanan lagi, maka Rasulullah SAW. berkata: "Aku sudah memohon kepada Rabbku sehingga aku merasa malu," lalu terdengar suara: "Aku telah menetapkan yang Aku fardhukan, dan Aku telah memberikan keringanan kepada para hamba-Ku".
ADVERTISEMENT
Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat untuk menambah wawasan kita sebagai umat Islam. Ikuti informasi lainnya di Berita Update, ya! (AA)