Manfaat dan Waktu Anjuran Membaca Ayat Kursi

Konten dari Pengguna
26 Maret 2021 9:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Membaca Ayat Kursi Setelah Sholat. Sumber: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Membaca Ayat Kursi Setelah Sholat. Sumber: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ayat kursi merupakan ayat istimewa yang adal di dalam Alquran. Alquran adalah kitab Allah yang diturunkan 14 abad silam, melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Ia menjadi kitab terakhir sekaligus penyempurna kitab sebelumnya. Alquran memiliki kandungan petunjuk, rahmat, syariat, dan bahkan dapat menjadi obat bagi yang membacanya. Faktor inilah yang menjadikan Alquran dipercayai umat Islam di dunia sebagai kitab yang memiliki nilai i’jaz lebih dibanding kitab-kitab lainnya, demikian dikutip dari buku Senjata Spiritual Santri, H. Ahmad Suharti, M.Pd.I (2021:13)
ADVERTISEMENT

Bacaan Ayat Kursi

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Ia Yang Hidup kekal dan terus mengurus (hamba-Nya), tidak mengantuk, dan tidak pula tidur. Milik-Nya lah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa kehendak-Nya. Allah mengetahui seluruh yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apapun dari ilmu Allah kecuali apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, dan Allah tidak merasa berat untuk memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (Q.S. Al Baqarah: 255)
ADVERTISEMENT

Keutamaan Ayat Kursi

Beberapa keutamaan atau manfaat dari ayat kursi diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Merupakan ayat paling agung.
Hal ini dijelaskan dalam salah satu hadist Rasulullah. Ketika itu Ubay bin Kaab mengatakan jika ayat kursi adalah merupakan ayat paling agung bagi dirinya. Hal ini kemudian disetujui Nabi Muhammad SAW.
(Rasululullah bertanya) “Wahai Abu Mundzir, ayat manakah yang kamu hafal dari Kitab Allah yang lebih besar menurutmu?" Aku (Ubay bin Kaab) menjawab, “Allaahu Laa Ilaaha Illaa Huwal Hayyul Qayyuum". Rasulullah kemudian Rasulullah menepuk dadaku dan berkata: "Wahai Abu Mundzir, sungguh engkau adalah hamba yang berilmu.”
2. Ayat Kursi mengandung nama-nama Allah.
Abdullah bin Ila berkata, “Aku mendengar Qasim mengabarkan dari Abu Umamah, Nabi Muhammad SAW berkata, “Sesungguhnya nama Allah yang paling agung terdapat dalam tiga surat dalam Alquran, yaitu di Surat Al Baqarah, Ali Imran, dan surat Taha. Qasim berkata, “yaitu pada ayat Innahu Hayyul Qayyum.”
ADVERTISEMENT
3. Allah SWT akan menjaga muslim yang membaca ayat kursi seusai shalat.
Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa barang siapa yang membaca ayat kursi setelah melaksanakan shalat maktubah (shalat fardu), maka dirinya akan dijaga dalam lindungan Allah SWT hingga menemui shalat berikutnya (berdasarkan hadis riwayat Hasan bin Ali RA).
4. Merupakan salah satu sebab masuk surga.
Ketika membaca ayat kursi setelah melaksanakan shalat fardu, maka tidak ada penghalang bagi dirinya dan surga kecuali ia meninggal.
Dari Abi Umamah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barang siapa yang membaca ayat al-kurs setelah shalat maktubah (wajib), maka pasti ia akan masuk surga.”
5. Ayat kursi merupakan ayat pengusir setan.
Keutamaan ayat kursi sebagai pengusir setan berdasarkan hadis nabi yang diriwatakan Abu Hurairah. Saat itu Abu Hurairah diperintahkan nabi untuk menjaga zakat kaum muslimin. Ternyata ada yang mencuri sebagian zakat tersebut. Abu Hurairah kemudian bergegas menangkap dan mengancam untuk menyerahkannya kepada Nabi. Si pencuri kemudian berkata, jika tidak ingin diganggu setan, maka hendaknya membaca ayat kursi. Kebenaran ini akhirnya dikonfirmasi Nabi SAW.
ADVERTISEMENT

Kapan Sebaiknya Membaca Ayat Kursi?

Sebenarnya ayat kursi dapat dibaca kapan saja. Meski begitu ada beberapa waktu utama untuk membacanya. Dikutip dari rumaysho.com, waktu-waktu tersebut adalah saat pagi dan petang, sesaat sebelum tidur, dan sesuai melaksanakan shalat fardhu. (AA)