Mengenal Evaporasi dan Proses Lainnya pada Siklus Hidrologi

Konten dari Pengguna
1 Juni 2021 9:58 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Proses Evaporasi. (Foto: https://pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Proses Evaporasi. (Foto: https://pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Evaporasi atau penguapan merupakan proses perubahan wujud cair menjadi gas. Dikutip dari buku Geografi untuk SMP dan MTs VII yang ditulis oleh Wirastuti dan Dini (2008: 92), proses evaporasi hanya dapat terjadi apabila ketersediaan air dan kelembaban di atmosfer lebih kecil dari molekul udara yang diuapkan (saat kelembapan relatif mencapai 100%, maka tidak terjadi lagi penguapan). Evaporasi menjadi salah satu proses pada siklus hidrologi, yaitu peristiwa penguapan air di permukaan bumi.
ADVERTISEMENT

Evaporasi sebagai Bagian Proses Siklus Hidrologi

Dikutip dari buku IPS: Terpadu SMP Kelas VII yang ditulis oleh Anwar Kurnia (2007: 55), siklus hidrologi merupakan peredaran air secara berulang dari laut ke atmosfer melalui evaporasi, kemudian jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan, mengalir di atas permukaan dan di dalam tanah lalu menuju kembali ke laut.
Siklus hidrologi diawali dengan energi panas matahari yang menyinari permukaan bumi, sehingga suhu air di permukaan daratan dan laut naik. Hal tersebut menyebabkan sebagian air di permukaan bumi berubah menjadi uap air. Perubahan air menjadi uap disebut sebagai evaporasi.
Uap air akan bergerak menuju atmosfer dan berubah menjadi awan (kondensasi). Kemudian, awan akan bergerak ke tempat bertekanan rendah dan jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk air atau salju (presipitasi). Air hujan turun akan sampai ke permukaan bumi dan meresap melalui pori-pori tanah dan sebagian lagi mengalir di atas permukaan bumi di parit atau sungai lalu mengalir ke laut.
ADVERTISEMENT
Sebagian hujan (kurang lebih 80%) jatuh di laut sedangkan sisanya (sekitar 20%) jatuh di daratan. Apabila air jatuh di laut, siklus hidrologinya hanya melalui tiga tahapan yaitu evaporasi, kondensasi, dan presipitasi, sedangkan apabila air jatuh di daratan, siklus hidrologinya menjadi lebih rumit yaitu evaporasi, kondensasi, presipitasi, pengaliran, penampungan, infiltrasi, dan sebagainya.
Siklus hidrologi menjadi penting bagi kehidupan mengingat air merupakan kebutuhan utama makhluk hidup. Adanya perputaran air secara berulang juga menandakan adanya proses pemurnian air.
Demikian penjelasan mengenai evaporasi sebagai bagian proses siklus hidrologi. Semoga informasi ini bermanfaat! (CHL)