Niat Puasa Senin Kamis Sekaligus Qadha Puasa Ramadan

Konten dari Pengguna
18 September 2020 10:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Niat Puasa Foto: Doc : Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Niat Puasa Foto: Doc : Kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Niat puasa Senin Kamis sekaligus membayar hutang puasa di bulan Ramadan sering dilakukan oleh banyak orang. Ada kalanya seseorang yang puasa Ramadannya belum sempurna karena uzur (halangan), berniat mengganti puasa yang hilang tersebut dengan puasa pada hari Senin atau Kamis.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana hukum dan niatnya? Puasa Ramadan hukumnya wajib bagi umat Islam yang sudah balig dan berakal sehat. Namun, tidak semua muslim dapat mengerjakan puasa Ramadan secara penuh, sebagai contoh kaum perempuan yang mengalami masa haid.

Hukum dan Niat Puasa Senin Kamis Sekaligus Bayar Hutang Puasa

Kekurangan jumlah puasa pada bulan Ramadan wajib diganti pada hari lain di luar bulan tersebut. Mengqadha puasa dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu berturut-turut sesuai jumlah hari puasa yang ditinggalkan, atau terpisah-pisah asalkan jumlah hari puasa yang ditinggalkan terpenuhi.
Nabi Muhammad saw. bersabda, "Qadha (puasa) Ramadan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan. " (H.R. Daruquthni, dari Ibnu 'Umar).
ADVERTISEMENT
Melihat hal ini, sebagai contoh, seseorang yang hendak mengganti puasa Ramadan 6 kali, dapat saja memilih menjalankannya dalam 6 hari berturut-turut, atau pada hari-hari tertentu ketika ia mampu menjalankan, asal totalnya tetap 6 hari.
Jika kamu hendak mengerjakan qadha puasa Ramadan pada Senin atau Kamis, tidak perlu menggabungkan niat puasa qadha tersebut dengan niat puasa Senin dan Kamis. Yang perlu dilakukan adalah melafalkan niat qadha puasa, karena qadha puasa itu hukumnya wajib.
Niat qadha puasa Ramadan sendiri, dibaca pada malam hari seperti ketika seseorang mengerjakan puasa Ramadan, dengan lafal bahasa Arab sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
ADVERTISEMENT
Artinya, "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah Ta'ala."
Apakah kemudian kamu mendapatkan pahala dengan niat puasa Senin atau Kamis karena berpuasa pada hari tersebut? Tentu saja itu adalah kewenangan Allah.
(RN)