Pemanfaatan Sumber Daya Alam dalam Pengobatan

Konten dari Pengguna
15 Maret 2021 14:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
sumber: Pixabay
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan sumber daya alam dengan menggunakan tumbuhan obat (herbal) sudah ada sejak zaman dahulu. Saat ini, obat herbal kembali menjadi tren dengan gaya hidup kembali ke alam (back to nature). Dikutip dari Jurnal KSM Eka Prasetya UI dengan judul Tumbuhan Herbal dan Kandungan Senyawa pada Jamu sebagai Obat Tradisional di Desa Kayumas, Situbondo (Etnobotani), adanya pengobatan tradisional dapat menjadi suatu alternatif pendamping pengobatan modern dalam peningkatan kesehatan di masyarakat. Pemanfaatan kembali berbagai bahan alami dilakukan oleh masyarakat karena obat herbal dipandang lebih ekonomis dan efek samping yang sangat kecil.
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan sumber daya alam dalam pengobatan pun sering dilakukan oleh para peneliti. Penelitian-penelitian tersebut mencakup aspek budidaya, kandungan kimia dan efek farmakologis, serta pengaruh jamur dan zat lainnya. Saat ini, beberapa jenis tanaman obat telah banyak diekstraksi dan dipatenkan menjadi fitofarmaka.

Ragam Tanaman Obat dalam Pengobatan berbasis Sumber Daya Alam

Dikutip dari Buku Pintar Tanaman Obat: 431 Jenis Tanaman Penggempur Aneka Penyakit (2008), terdapat beberapa tanaman obat yang sering digunakan pada pemanfaatan sumber daya alam dalam pengobatan:

1. Akar manis (Glycyrrhiza glabra L.)

Akar manis dapat digunakan sebagai ekspektoran, anti inflamasi, dan spasmolitik. Akar manis juga berkhasiat sebagai anti kolesterol, mengobati bronkitis, batuk, mulas, dan tukak lambung.

2. Alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv.)

Alang-alang bersifat diuretik, penurun panas, penenang saraf, dan penyejuk (astringentm). Alang-alang juga berkhasiat sebagai peluruh air seni, mengatasi demam, dan panas dalam.
ADVERTISEMENT

3. Aren (Arenga pinnata Merr.)

Aren memiliki kandungan kimia yang bersifat sebagai peluruh haid, pencegah kehamilan, peluruh kentut, peluruh air seni (diuretik), pencahar, dan penyebab muntah. Air nira pada aren memiliki khasiat mengatasi sariawan, radang paru, disentri, sedangkan akar aren dapat mengobati batu ginjal atau kencing batu.

4. Beluntas (Pluchea indica (L.) Less.)

Daun beluntas memiliki khasiat menurunkan panas, menyembuhkan radang dan anti luka, mengobati skabies, TBC kelenjar leher (cervical tuberculous lymphadenitis), menambah nafsu makan, membantu pencernaan, menghilangkan bau badan, sakit pinggang, obat sakit perut, dan lain-lain. (CL)