Pengertian dan Dalil Halal Bi Halal sebagai Tradisi di Hari Raya Idul Fitri

Konten dari Pengguna
9 Mei 2022 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pelaksanaan halal bi halal pada Hari Raya Idul Fitri. Foto: pexels.com/rodnae-prod/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelaksanaan halal bi halal pada Hari Raya Idul Fitri. Foto: pexels.com/rodnae-prod/
ADVERTISEMENT
Idul Fitri merupakan hari kemenangan setelah sebelumnya menunaikan puasa selama satu bulan penuh. Terdapat banyak sekali kegiatan yang dilakukan pada Hari Raya Idul Fitri. Salah satu tradisi yang banyak ditemukan di Indonesia adalah halal bi halal. Meskipun berasal dari bahasa Arab, namun tradisi ini hampir tidak dipahami masyarakat Arab. Pasalnya tradisi ini hanya bisa ditemukan dan merupakan tradisi asli Indonesia, meskipun beberapa tahun terakhir digunakan di beberapa negara tetangga.
ADVERTISEMENT
Walaupun tidak ada sebuah ayat Alquran maupun hadits yang menjelaskan halal bi halal secara spesifik, namun terdapat beberapa dalil yang memerintahkan untuk saling menyambung tali silaturahmi dan halal bi halal merupakan salah satunya kegiatannya. Nah, untuk lebih mengenal tradisi yang satu ini, berikut pengertian dan dalil halal bi halal sebagai tradisi di Hari Raya Idul Fitri.

Pengertian dan Dalil Halal Bi Halal sebagai Tradisi di Hari Raya Idul Fitri

Dikutip dari buku Ramadhan, Maaf Kami Masih Sibuk karya Ahmad Rifa`i Rif`an (2021:118), halal bi halal merupakan istilah majemuk dari kata halala yang diapit dengan satu kata penghubung bi. Sehingga halal bi halal adalah ajaran Islam yang ada ditengah masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Halal bi halal memiliki dua makna, yakni diperkenankan dan baik. Sehingga halal bi halal diartikan sebagai hubungan untuk saling berinteraksi yang tidak dilarang dan mengandung sesuatu yang baik dan menggembirakan.
Ilustrasi tradisi halal bi halal di hari lebaran. Foto: unsplash.com/mufidpwt
Meskipun tidak dijelaskan secara langsung, namun terdapat beberapa dalil yang menjelaskan tentang pengertian halal bi halal, di antaranya:

Dalil Pertama

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa melakukan kezhaliman kepada saudaranya, hendaklah meminta dihalalkan (dimaafkan) darinya; karena di sana (akhirat) tidak ada lagi perhitungan dinar dan dirham, sebelum kebaikannya diberikan kepada saudaranya, dan jika ia tidak punya kebaikan lagi, maka keburukan saudaranya itu akan diambil dan diberikan kepadanya”. (HR. Bukhari no. 6.169)

Dalil Kedua

Dari Abu Hurairah ra., Rasul SAW bersabda,
ADVERTISEMENT
“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557)
Dalil tentang halal bi halal di atas menandakan bahwa tradisi dari Indonesia ini memiliki manfaat yang besar jika tujuannya adalah saling bermaaf-maafan dan menyambung kembali tali silaturahmi yang sebelumnya putus akibat beribadah di bulan Ramadhan. (MZM)