Penjelasan Al-Quran tentang Kapan Seseorang Akan Mengetahui Takdirnya

Konten dari Pengguna
10 Mei 2022 19:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi takdir yang telah ditentukan Allah SWT. Foto: unsplash.com/zoltantasi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi takdir yang telah ditentukan Allah SWT. Foto: unsplash.com/zoltantasi
ADVERTISEMENT
Dalam Al-Quran wajib bagi umat Islam untuk mempercayai bahwa takdir itu benar adanya. Takdir sendiri dibagi menjadi dua macam, yakni qada dan qadar. Keduanya merupakan bagian dari enam rukun Iman. Kelahiran, kematian, rezeki, nasib, hingga jodoh semua telah ditentukan dalam sebuah garis takdir. Tidak ada satupun manusia yang dapat mengetahui takdir yang dimilikinya maupun milik orang lain. Seseorang akan mengetahui takdir milikinya apabila sudah mengalaminya, tepatnya dalam Surat Al-An’am ayat 59. Untuk memahaminya maksud dari ayat tersebut, simak informasi di bawah ini.
ADVERTISEMENT

Penjelasan Al-Quran tentang Kapan Seseorang Akan Mengetahui Takdirnya

Sebelum ke pembahasan, kita perlu mengetahui apa yang disebut takdir.
Dikutip dari buku Islamologi Qadar atau Takdir karya Maulana Muhammad Ali (2011:318), tadir memilili arti ukuran (kamiyyah) suatu barang atau ukuran saja. Oleh karena itu, takdir dapat dikatakan sebagai satu undang-undang atau ukuran yang bekerja pada sekalian makhluk Allah.
Allah SWT mentakdirkan segala sesuatu dalam dua cara, yakni memberikan qudrah atau kekuatan kepada segala sesuatu dan membuat segala sesuatu dengan ukuran tertentu dan dengan cara-cara tertentu.
Lantas apa maksud seseorang mengetahui takdirnya apabila sudah mengalaminya dalam Surat Al-An’am ayat 59?
Ilustrasi takdir yang diketahui manusia apabila sudah mengalaminya. Foto: unsplash.com/wistomsin
Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Qur’an al-Adzhim menerangkan:
وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلا هُوَ
ADVERTISEMENT
Artinya, “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib, tak ada yang mengetahuinya kecuali dia sendiri.”
Imam Bukhari menjelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Kunci-kunci perkara yang gaib itu ada lima, tidak ada yang mengetahuinya kecuali hanya Allah.”
Pengetahuan Allah Yang Maha mulia meliputi semua alam wujud ini, baik yang ada di daratan maupun yang ada di lautan, tidak ada sesuatu pun darinya yang samar bagi Allah, dan tidak ada yang samar bagi Allah sebesar zarrah pun di bumi ini, tidak pula yang ada di langit.
Di antara yang gaib adalah kematian dan kebangkitan. Melalui ayat ini Allah SWT menegaskan tentang hal tersebut. Dan Dialah yang mewafatkanmu, yaitu menidurkan kamu, pada malam hari dengan menahan rohmu dan kamu tidak mampu melakukan apa pun, dan Dia juga mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari meskipun mungkin ada yang kamu rahasiakan dari manusia.
ADVERTISEMENT
Kemudian Dia membangkitkanmu, yaitu membangunkan kamu, pada siang hari untuk disempurnakan batas waktu yaitu umurmu yang telah ditetapkan.
Pada akhirnya, tempat kembali kita adalah pintu kematian, lalu Dia memberitahukan kepada kita apa yang telah dikerjakan selama hidup di dunia. Kemudian Dia akan memberikan balasan setimpal atas setiap perbuatanmu.
Maka dari itu, jika mengetahui takdirnya baik, maka bersyukurlah. Namun jika takdirnya buruk, maka berdoa dan bersabarlah. Sebab Allah SWT menetapkan takdir seseorang karena itulah yang terbaik untuknya.
Wallahu a’lam. (MZM)