PSBB Adalah Rem Darurat untuk DKI Jakarta Hadapi Corona

Konten dari Pengguna
16 September 2020 8:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PSBB. Foto: Doc : Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
PSBB. Foto: Doc : Kumparan
ADVERTISEMENT
PSBB adalah rem darurat bagi DKI Jakarta, karena jumlah kasus pandemi COVID-19 semakin tinggi. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan pilihan yang dihadapi Jakarta saat ini memang tidak mudah, terutama untuk menarik pemberlakuan PSBB transisi pasca melonjaknya penambahan kasus baru corona.
ADVERTISEMENT
Dalam konferensi pers beberapa waktu lalu, Riza menyatakan jika Pemerintah DKI mencabut PSBB transisi dikhawatirkan seluruh kegiatan termasuk pelayanan ikut terhenti karena dibatasi seperti PSBB sebelumnya.

Wagub DKI Jakarta: PSBB Adalah Pilihan yang Tidak Mudah

Memang pilihan DKI Jakarta mengenai PSBB yang kedua ini tidak mudah, kalau kembali ke PSBB sebelumnya, kemudian semua aktivitas berhenti, begitu pun dengan pelayanan. Riza menyatakan saat ini jalan terbaik yang dipilih Pemerintah DKI adalah memperpanjang PSBB transisi dengan disertai kebijakan-kebijakan penunjang.
Seperti Pergub nomor 79 tahun 2020 tentang progresif. Selain itu kata dia, untuk menekan angka penularan Pemerintah DKI juga melakukan testing dan tracing masif. Jumlah testing di DKI sehari bisa mencapai 7.000 tes.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini terus diupayakan mencarikan jalan terbaik dengan memperpanjang PSBB transisi dengan kebijakan lain, dengan meningkatkan tracing, membangun kesadaran masyarakat. Diharapkan masyarakat lebih disiplin lagi dalam menerapkan protokol kesehatan.
Ia menambahkan, Pemerintah DKI juga tengah membuka lowongan tenaga kesehatan sebanyak 1.700 orang dengan berbagai klasifikasi, untuk menambah petugas di lapangan. Kemudian jumlah kapasitas dan sarana prasarana di rumah sakit juga sedang proses penambahan.
Berdasarkan Pergub 80 tahun 2020, dalam pasal 13 Pemerintah DKI bisa menghentikan masa transisi dan kembali memberlakukan PSBB ketika penularan COVID-19 meningkat signifikan.
Sedangkan penambahan kasus baru DKI kembali mencatat rekor tertinggi, Kamis kemarin penambahan jumlah kasus positif mencapai 1.406 kasus.
Angka tersebut merupakan rekor tertinggi penambahan kasus baru selama pandemi COVID-19. Hal tersebut berdampak dengan angka positivity rate 12,5 persen, dua kali lipat dari standar WHO yaitu 5 persen. Kalau menurutmu, benarkah PSBB adalah pilihan terbaik untuk DKI Jakarta saat ini?(RN)
ADVERTISEMENT