Rizal Ramli: Ini Bukan Hanya Isu Politik, Saya Dijegal!

Konten dari Pengguna
12 November 2020 12:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rizal Ramli, Foto: Dok. kumparan.com
zoom-in-whitePerbesar
Rizal Ramli, Foto: Dok. kumparan.com
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu belakangan, dunia politik sempat dihebohkan dengan pernyataan tokoh mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli, mengenai pencopotan jabatannya. Rizal menuding ada campur tangan Jusuf Kalla saat insiden tersebut berlangsung.
ADVERTISEMENT
Rizal menyatakan dengan terang-terangan bahwa ia dijegal agar tidak bisa menempati posisi idamannya di pemerintahan. Seolah-olah ada ‘orang dalam’ yang memang memprovokasi para presiden untuk tidak menerima dirinya dan memecatnya dari jabatan yang sedang diduduki.

Rizal Ramli Sebut Tidak Diperhitungkan Sebagai Menteri

Bergulirnya pernyataan Rizal, tentu saja membuat Jusuf Kalla meradang. Dirinya buka suara bahwa tidak ada niatannya untuk menjegal Rizal. Baik pada pemerintahan era SBY maupun era Jokowi, posisinya memang akan diberikan kepada orang lain. Menurutnya, Jokowi menilai kinerja Rizal yang kurang maksimal membuatnya digantikan posisinya.
“JK itu blok saya. Waktu pemerintah Pak Jokowi, dia maunya saya pegang Ekonomi (menjadi Menteri Ekonomi). Akan tetapi selalu dihalangi. Pokoknya JK nggak mau kalau Rizal pegang Ekonomi,” pernyataan tersebut keluar sebagai statement di kanal berbagi milik Karni Ilyas.
ADVERTISEMENT

Rizal itu Pintar, tetapi Tidak Bisa Memimpin

Jusuf Kalla menilai bahwa keputusan yang diambil oleh Presiden sudah benar. Tidak menempatkannya pada posisi keuangan menjadi hal yang baik. Tokoh yang sedang hangat diperbincangkan ini dianggap sebagai sosok yang pintar, tetapi tidak bisa memimpin. Bahkan, para Dirjen Keuangan mengancam akan mundur keseluruhan jika Rizal yang menjabat sebagai Menteri Keuangan.
“Dia itu tidak paham masalah (yang ada di lapangan). Dia juga anggap ruang ini kebun binatang. Bila tak setuju, ungkapan anjing lah kucing lah keluar dari mulutnya.” Nukilan wawancara dari Jusuf Kalla semakin menguatkan alasannya tak diterima sebagai Menteri lagi.

Rizal Terlalu Banyak Bicara

Tak hanya kurang berbakat dalam memimpin, Rizal juga dianggap terlalu banyak bicara tanpa mengarah pada tujuannya. Seperti peribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Saat menjadi Menko, para bawahannya tidak berkenan hadir saat membutuhkan rapat. Semua orang melawannya.
ADVERTISEMENT
Kala itu, usul Rizal Ramli yang berkaitan dengan Blok Masela, dinilai merugikan negara. Orang-orang yang bekerja bersama Jokowi bisa melihat hal tersebut sebagai akal-akalannya saja. Oleh karenanya, Rizal pun diberhentikan setelah 10 bulan masa jabatannya di era Jokowi.