Rizal Ramli, Ini Fakta Menarik Tentangnya
Konten dari Pengguna
22 September 2020 8:33 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Masih banyak yang belum mengetahui fakta terkait Rizal Ramli. Padahal sosoknya sering mencuri perhatian lantaran kritikannya yang cukup pedas. Bagi Anda yang penasaran bagaimana sosok Rizal Ramli, berikut beberapa faktanya.
Fakta Menarik dari Rizal Ramli yang Masih Jarang Diketahui
1.Anggota Tim Panel Penasihat Ekonomi PBB
Sosok Rizal Ramli ternyata pernah menjadi anggota tim panel penasihat ekonomi di PBB . Tim tersebut terdiri dari beberapa tokoh ekonomi negara lainnya. Sayangnya, Rizal pernah menolak jabatan internasional lantaran ingin fokus pada negara dan Indonesia. Jabatan yang ditawarkannya adalah Sekretaris Jenderal di ESCAP pada tahun 2013.
2.Dijuluki Rajawali Ngepret
Rizal diminta untuk bertugas mengurus bidang kemaritiman dan sumber daya oleh Presiden Jokowi . Sikapnya dalam dunia pemerintahan tidak mengalami perubahan. Alhasil, Rizal dijuluki sebagai Rajawali Ngepret lantaran sering melontarkan kritik akan sesuatu yang dianggap tidak berpihak pada kepentingan negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
3.Komisaris Utama BUMN
Ternyata, sosok Rizal beberapa kali mendapatkan kepercayaan untuk menjabat sebagai Komisaris Utama BUMN . Yakni PT Semen Gresik dan BNI. Meski dalam posisi menjabat sebagai komisaris, Rizal tetap memberikan kritikan. Kritikannya berkaitan dengan kebijakan yang dianggapnya tidak sesuai sejak masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
4.Mendapat Gelar Doktor
Rizal Ramli, sosok kelahiran 10 Desember 1954 ini pernah mengenyam pendidikan di ITB. Akan tetapi, gelar doktornya didapatkan dari Universitas Boston di tahun 1990. Selain itu, Rizal pernah dipenjara pada tahun 1978 oleh rezim Orde Baru. Hal ini dikarenakan kritikannya terhadap kebijakan selama masa Soeharto.
5.Merilis Buku
Rizal Ramli pernah merilis bukunya bersama dengan Mubariq Ahmad pada tahun 1994. Judul buku tersebut adalah Rente Ekonomi Pengusahaan Hutan Indonesia. Buku ini pun tergolong tipis karena terdiri dari 78 halaman. (Ang)
ADVERTISEMENT