Rizal Ramli: Mantan Menteri yang Vokal

Konten dari Pengguna
3 September 2020 17:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rizal Ramli Doc : Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rizal Ramli Doc : Kumparan
ADVERTISEMENT
Rizal Ramli lahir di Padang, Sumatera Barat, 10 Desember 1954. Ia menikah dua kali. Pernikahan pertama dengan Herawati Moelyono dan meninggal karena penyakit kanker. Pernikahan kedua dengan Marijani juga meninggal dengan penyakit yang sama.
ADVERTISEMENT
Dalam urusan pendidikan, ia terbilang beruntung. Ia bisa menyelesaikan pendidikan S1-nya di jurusan Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia juga menyelesaikan pendidikan S3-nya di bidang ekonomi di Boston University, Amerika Serikat, pada usia 36 tahun.
Setelah mendapatkan gelar doktor di Amerika Serikat, Ramli pulang ke Indonesia dan mendirikan ECONIT Advisory Group bersama rekan-rekan ekonom lainnya, seperti Laksamana Sukardi.
Rizal Ramli dikenal sebagai tokoh yang vokal, yang sering mengkritisi apa yang sering terjadi di Indonesia.

Pernyataan Rizal Ramli yang Mengundang Kontroversi

Sebagaimana mengutip dari laman Wikipedia, tidak lama setelah diangkat menjadi Menko Kemaritiman dan Sumber Daya, ia mengeluarkan pernyataan yang mengundang kontroversi di kalangan pemerintahan dan masyarakat umum.
ADVERTISEMENT
Yakni mengusulkan pembatalan rencana pembelian pesawat baru oleh Kementerian BUMN untuk maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Menurutnya pembelian pesawat baru tersebut adalah kebijakan yang tidak tepat dan memboroskan uang negara.
Beberapa hari kemudian, ia dengan berani mengkritik proyek pembangunan listrik 35.000 megawatt yang dianggap tidak realistis dan mengatakan bahwa rencana itu adalah proyek ambisius Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang tertunda.
Kritikan tersebut langsung mengundang reaksi keras dari Jusuf Kalla dan beberapa pejabat negara lainnya. Kontroversi ini sempat membuat kegaduhan dalam kabinet pemerintahan Jokowi - JK. Banyak pihak yang mengecam kritik yang dilakukannya di depan publik.
Menurut mereka, hal tersebut merupakan perbuatan yang tidak etis dan menimbulkan kegaduhan di jajaran kabinet yang sedang berusaha keras mengatasi masalah perekonomian yang sedang mengalami kelesuan.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2018, ia pernah menyatakan siap maju untuk mencalonkan diri sebagai capres dalam pemilihan presiden (pilpres) tahun 2019.
Bahkan ia juga melontarkan sebuah janji yang akan ditepatinya jika terpilih menjadi presiden. Rizal Ramli berjanji akan menangkap 100 orang berengsek Indonesia pada hari pertamanya menjabat sebagai seorang presiden.(RN)