Sitti Hikmawatty dan Pernyataannya yang Kontroversional

Konten dari Pengguna
9 September 2020 12:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sitti Hikmawatty Foto: Doc : Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sitti Hikmawatty Foto: Doc : Kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apakah kamu masih ingat dengan nama Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Sitti Hikmawatty atau akrab disapa Hikma? Yup, ia yang menjadi perbincangan publik beberapa waktu lalu terkait pernyataannya mengenai potensi terjadinya kehamilan di kolam renang.
ADVERTISEMENT
Sontak pernyataan tersebut membuat ramai dunia maya sampai berita internasional. Sehingga pemerintah akhirnya memberhentikan secara tidak hormat Komisioner KPAI kelahiran tahun 1970 tersebut.
Tapi benarkah kalau kehamilan bisa terjadi saat kamu berada di kolam renang? Berikut ini fakta menarik yang dilansir dari salah satu laman kesehatan.

Sitti Hikmawatty dan Fakta Benarkah Kehamilan Bisa Terjadi di Kolam Renang?

Faktanya kehamilan baru akan terjadi ketika sperma berhasil membuahi sel telur yang telah matang di tuba falopi (saluran telur). Dalam waktu 24 jam setelah dibuahi, sel telur berubah menjadi zigot atau calon janin. Zigot akan bergerak perlahan dari tuba falopi menuju ke rahim, melekat di dinding rahim, dan akhirnya berkembang menjadi bayi.
Isu yang beredar mengatakan bahwa sperma bisa berenang menyusuri kolam renang, lalu masuk ke dalam vagina dengan menembus pakaian renang, dan menyebabkan kehamilan. Hal ini tidaklah benar.
ADVERTISEMENT
Kehamilan hanya mungkin terjadi jika air mani dikeluarkan langsung ke dalam vagina atau setidaknya dekat dengan vagina. Setelah itu pun, dari jutaan sperma yang ada di dalam air mani, hanya satu sperma dengan kualitas baik yang memiliki kesempatan membuahi sel telur.
Sperma dan air mani tidak bisa dipisahkan. Air mani mengandung nutrisi, hormon, enzim, dan mineral yang dibutuhkan sperma untuk bisa hidup dan berenang. Di dalam tubuh wanita, air mani dan sperma bisa bertahan dalam satu kesatuan, sehingga sperma bisa bertahan hidup sekitar 5 hari.
Bukan kehamilan yang perlu kamu cemaskan saat berenang di kolam renang seperti yang dikatakan oleh Sitti Hikmawatty, melainkan risiko gangguan kesehatan lain, seperti infeksi telinga, diare bila tidak sengaja menelan air kolam, kutu rambut, atau iritasi kulit akibat bahan kimia dalam air kolam renang.(RN)
ADVERTISEMENT