Tangani COVID-19, Pemerintah Gandeng Pihak Swasta

Konten dari Pengguna
15 September 2020 14:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
COVID-19. Foto: Maulana Saputra - Kumparan.com
zoom-in-whitePerbesar
COVID-19. Foto: Maulana Saputra - Kumparan.com
ADVERTISEMENT
Pemerintah terus berupaya sekuat tenaga mempersiapkan berbagai hal yang dibutuhkan demi menekan laju pertumbuhan COVID-19. Selain itu pemerintah juga terus gencar mengkampanyekan pentingnya mematuhi protokol kesehatan yang ada.
ADVERTISEMENT
Tingginya angka positif covid 19 terus membayangi negara kita tercinta Indonesia. Dikutip dari covid19.go.id , presentase kasus aktif covid 19 di Indonesia masih berada di 25,02%. Angka tersebut jelas lebih tinggi ketimbang rata-rata kasus aktif dunia yang hanya 24,78 %.
Hal ini tentunya memicu reaksi banyak kepala daerah untuk menerapkan kembali pembatasan sosial bersekala besar (PSBB). Namun pada kenyataanya justru banyak pengamat, birokrat dan masyarakat yang mempertanyakan bagaimana dampak penerapan PSBB terhadap keadaan ekonomi kedepannya. Pasalnya beberapa sektor perekonomian masyarakat yang perlahan mulai merangkak membaik terpaksa harus beristirahat kembali.

Tangani COVID-19, Pihak Swasta Siap Membantu Pemerintah

Menteri Kesehatan dr.Terawan Agus Putranto menuturkan bahwa pemerintah telah rampung menyiapkan tenaga medis, relawan dan sarana isolasi bagi pasien yang dinyatakan positif COVID-19. Dilansir dari situs yang sama, pemerintah menyadari akan keterbatasan sarana isolasi yang dimilikinya. Oleh sebab itu, sebagai langkah antispasi pemerintah tidak ragu untuk menggandeng pihak swasta .
ADVERTISEMENT
Terdapat sejumlah hotel bintang dua dan bintang tiga di Jakarta dengan kapasitas kamar sejumlah 1.500 telah menyatakan ketersediannya untuk membantu pemerintah. Sejumlah kamar tersebut diproyeksikan mampu menampung pasien positif COVID-19 sebanyak 3.000 orang. Beberapa nama pihak swasta tersebut adalah Hotel Accor, Novotel, Ibis, Tauzia dan Hotel harris. Terawan juga menuturkan, jika dibutuhkan pemerintah siap menggandeng lebih banyak lagi hotel untuk mengalih fungsikan kamarnya sebagai ruangan isolasi. Tentunya penambahan tersebut berdasarkan update data terbaru. (AA)