Update Corona: Vaksin Corona Rusia Diproduksi, 20 Negara Daftar Beli

Konten dari Pengguna
16 Agustus 2020 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dok. Kumparan. Vaksin Corona.
zoom-in-whitePerbesar
Dok. Kumparan. Vaksin Corona.
ADVERTISEMENT
Update corona, Kementerian Kesehatan Rusia mengumumkan produksi vaksin untuk virus Covid-19 resmi dimulai pada Sabtu (15/8) ini dan telah ada 20 negara yang mengajukan permintaan pembelian. Sebuah angin segar ditengah naiknya temuan kasus positif Covid 19 diberbagai negara. Mengingat jumlah kasus update corona di Rusia menduduki deretan keempat setelah Amerika Serikat, Brasil, dan India dengan angka hampir mencapai 1 juta kasus infeksi.
ADVERTISEMENT
Mengutip RT News mengenai berita update corona, Kementerian Kesehatan memprediksi vaksin dengan nama komersial Sputnik V (nama resmi: Gam-COVID-VAK) bisa mulai dibagikan setidaknya Januari 2021 mendatang. Vaksin yang dikembangkan oleh Gamaleya National Research Center ini akan diberikan dua kali ke dalam tubuh manusia dalam selang waktu tiga minggu. Vaksin ini diklaim bisa memicu system imunitas terhadap virus corona.
Update Corona: Satu Juta Vaksin Mampu Dibuat Selama Sebulan ke Depan
Kepala Gamaleya, Alexander Gintsburg, menyebut bahwa produksi vaksin dilakukan oleh tiga perusahaan yang mana diperkirakan dalam satu bulan kedepan satu juta vaksin selesai dibuat. “Hingga akhir tahun, akan ada 1,5 – 2 juta dosis yang diproduksi,” ujarnya. Sedangkan untuk kebutuhan seluruh Rusia diperlukan setidaknya 9-12 bulan.
ADVERTISEMENT
Meskipun update corona mengenai vaksin ini memberikan angin segar, namun keputusan meloloskan vaksin ini menuai kritik dari dunia bagian barat dan banyak pakar kesehatan karena Pemerintah Rusia terkesan buru-buru mengklaim vaksin ini tidak perlu melewati uji klinis fase III.
WHO pun sebelumnya juga mengatakan belum bisa menjamin keamanan vaksin Sputnik V sebelum melewati tahap uji klinis ketiga. "Kami berhubungan erat dengan otoritas kesehatan Rusia dan diskusi sedang berlangsung sehubungan dengan kemungkinan prakualifikasi vaksin WHO, tetapi sekali lagi prakualifikasi vaksin apapun mencakup tinjauan dan penilaian yang cermat dari semua data keamanan dan kemanjuran yang diperlukan," kata juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, dalam jumpa pers di Swiss, seperti dilansir Associated Press, Rabu (12/8).
ADVERTISEMENT
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan bahwa dirinya membuka peluang menjadi penerima vaksin Rusia pada Mei 2021 meskipun update corona mengenai produksi vaksin ini masih menimbulkan banyak kritik.