Zoom dan LinkedIn Berkolaborasi Ciptakan Platform Sosial Media Bisnis

Konten dari Pengguna
20 Oktober 2020 13:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Icon Aplikasi Zoom. Sumber: Pinterest.com
zoom-in-whitePerbesar
Icon Aplikasi Zoom. Sumber: Pinterest.com
ADVERTISEMENT
Zoom merupakan aplikasi telekonferensi yang terus mengembangkan inovasinya. Fitur-fitur terbaru terus ditambahkan ke dalam aplikasi tersebut. Para pengguna tentu akan lebih nyaman dengan fitur tambahan yang telah tersedia. Salah satu fitur terbaru aplikasi buatan Eric Yuan ini adalah filter.
ADVERTISEMENT
Mengikuti jejak aplikasi meeting lainnya, fitur filter dikenalkan kepada para pengguna platform telekonferensi tersebut. Namun tentunya fitur filter yang disedikan ini, tidak bisa digunakan secara sembarangan. Pengguna harus meyesuaikannya, jangan sampai fitur semacam itu digunakan saat telekonferensi penting seperti rapat kantor.
Sebagai langkah untuk terus menjadi yang terbaik, aplikasi telekonferensi yang tengah meraup untung besar ini berkolaborasi dengan LinkedIn untuk menciptakan sebuah platform sosial media bisnis terbesar di dunia.
Dilansir dari beberapa media, aplikasi LinkedIn mulai mengintegrasikan video call by Zoom di layanannya. Sejak awal bulan Oktober, layanan terintegrasi ini sudah mulai disebar ke berbagai negara. Menariknya lagi fitur ini tidak hanya bisa digunakan di perangkat komputer saja, ternyata layanan tersebut juga bisa digunakan untuk aplikasi berbasis mobile.
ADVERTISEMENT

Zoom Permudah Pengguna LinkedIn Berkomunikasi

Kerja sama dua platform telekonferensi dan aplikasi layanan ini, nantinya akan membuat para pengguna semakin mudah untuk saling berkomunikasi.
Pengguna LinkedIn bisa mengalihkan secara langsung percakapannya berbasis teks menjadi video call. Jika ingin memanfaatkan fitur tersebut, pengguna tinggal klik icon video yang ada di sebelah pengetik pesan. Nantinya, pengguna juga akan diberikan pilihan aplikasi telekonferensi lain seperti Microsoft Teams dan BlueJeans.
Pengintegrasian dua aplikasi ini tentunya diproyeksikan akan menarik jumlah pengguna baru yang cukup besar. Menghebohkannya lagi, pembaruan secara besar-besaran ini semakin memperketat persaingan antara aplikasi telekonferensi yang ada. Sayangnya saat ini yang bisa terintegrasi dengan LinkedIn hanya Zoom Pro saja.
Selain itu sebelum bisa memanfaatkan fitur tersebut, pengguna juga harus mendapatkan persetujuan sebagai LinkedIn live broadcaster terlebih dulu. (AA)
ADVERTISEMENT