40 Tahun Diculik, Ini Kisah Adriana Dikembalikan ke Keluarga Orang Tuanya

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
6 Juni 2021 10:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penculikan. Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penculikan. Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
ADVERTISEMENT
Kisah hari ini muncul dari kasus penculikan anak perempuan selama 40 tahun. Perempuan asal Argentina tersebut bernama Adriana (40) akhirnya kini kembali bertemu dengan keluarga orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Adriana teridentifikasi diambil dari ibunya saat masih bayi dan menjadi bayi yang hilang setelah menjalani tes DNA. Dari hasil tes menunjukkan DNA Adriana cocok dengan DNA keluarga orang tuanya yang hilang saat pemerintahan militer Argentina masih berkuasa.
Dikutip dari Reuters, Adriana merupakan anak ke-126 yang berhasil dipertemukan oleh organisasi Grandmothers of the Plaza de Mayo, yang berkampanye untuk para korban 'Perang Kotor' rezim militer.
Berbicara dalam sebuah konferensi pers, Adriana mengatakan ketika pasangan suami-istri yang membesarkannya meninggal, ia ada yang memberi tahu bahwa dirinya bukan anak kandung mereka.
Ilustrasi saat Adriana kembali ke keluarganya. Foto: REUTERS/ Bernardino Avila
"Saya mengetahuinya ketika hari Sabtu, dan pada hari Seninnya saya mendatangi organisasi Grandmothers tersebut. Saya ingin tahu apakah saya adalah anak perempuan dari orang-orang yang hilang, mengingat tanggal lahir saya," katanya merujuk pada ratusan anak yang diculik dari para aktivis sayap kiri di bawah rezim militer antara tahun 1976 dan 1983.
ADVERTISEMENT
Adriana sudah melakukan tes DNA, namun setelah empat bulan, organisasi Grandmothers tersebut belum menemukan kecocokan dengan keluarga mereka yang hilang atau dibunuh oleh rezim militer.
"Saya kemudian berpikir, kalau begitu mungkin orang tua kandung saya meninggalkan, atau memberikan atau menjual saya karena mereka tidak menginginkan saya," ujar Adriana.
Ia akhirnya dihubungi Komisi Nasional untuk Hak Identitas (CONADI) dan mereka mengatakan mempunyai informasi yang ingin langsung disampaikan padanya. Adriana langsung menjumpai komisi tersebut dan diberi tahu bahwa ia adalah putri dari pasangan Violeta Ortolani dan Edgardo Garnier.
Ilustrasi penculikan. Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
Pasangan Violeta Ortolani dan Edgardo Garnier bertemu saat kuliah teknik di Kota La Plata, tempat kelompok mahasiswa sayap kiri. Ortolani ditahan militer pada Desember 1967 saat dia hamil delapan bulan. Adriana lahir di tahanan pada Januari 1977.
ADVERTISEMENT
Garnier ditahan sebulan kemudian saat dia mencari Ortolani dan anaknya. Sejak saat itu, Violeta Ortolani (23) dan Edgardo Garnier (21) tidak pernah terlihat lagi.
Mereka berdua merupakan bagian dari 30.000 orang yang hilang selama rezim militer Argentina berkuasa. Nenek dari ayahnya, yaitu ibu Garnier tidak pernah berhenti mencari cucunya yang hilang. Dia telah menjadi tokoh penting di Grandmothers of the Plaza de Mayo.
Ibu Garnier tidak bisa hadir dalam konferensi pers, tapi Adriana telah berbicara dengannya melalui telepon. "Dia cantik dari dalam dan luar serta memiliki kepribadian baik," ujar Adriana. (via)