Ada Pasar Berusia 700 Tahun, Menjual Pria bagi Wanita yang Inging Dapat Suami

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
16 Agustus 2022 12:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi suami memberikan hadiah kepada istri. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi suami memberikan hadiah kepada istri. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebuah pasar yang sudah berusia 700 tahun belakangan menarik perhatian publik. Sebab, di pasar tersebut, alih-alih membeli kebutuhan sehari-hari, perempuan dan keluarganya bisa berbelanja suami.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Oddity Central, ribuan orang setiap tahunnya berkumpul di bawah pohon Pipal di area pasar lokal distrik Madhubani, Bihar, India. Mereka menunggu untuk dipilih calon pengantin.
Pasar pengantin selama 9 hari itu kerap disebut Saurath Mela atau Sabhagachhi. Diduga awalnya dimulai oleh Raja Hari Singh dari dinasti Karnat pada lebih dari tujuh abad lalu, guna memudahkan perempuan menemukan suami yang tepat dari berbagai kelompok pria.
Ilustrasi suami istri menginap di hotel. Foto: Shutterstock
Setiap pria yang ikut serta dihargai berdasarkan kemampuan, termasuk kualifikasi pendidikan dan latar belakang keluarga. Karena semuanya mesti sesuai fakta, peserta mesti menyediakan bukti berupa akta kelahiran dan ijazah.
Nantinya, giliran pihak perempuan dan keluarganya yang memilih. Bila pihak keluarga sanggup membayar pria pilihan, mereka akan melanjutkan ke tahap diskusi yang lebih mendalam.
ADVERTISEMENT
Dari laporan Al Jazeera, pria paling laku di pasar pengantin pria tradisional Bihar adalah rekayasawan, dokter, dan pegawai negeri. Selain pekerjaan, pria juga dilihat dari umurnya. Semakin muda, maka peminat makin banyak.
Walau mahar sejatinya ilegal di India, dan salah satu tujuan utama pasar pengantin pria adalah untuk menghilangkan mahar, masih saja praktik tersebut dilakukan beberapa keluarga pengantin perempuan.
Selain itu, pengantin perempuannya sendiri nyaris tidak bisa mengambil keputusan dalam memilih pria. Pada keluargalah keputusan tersebut berada, mempertimbangkan resume pria dan dana yang tersedia.
Meski kini pasar tersebut sudah tidak sepopuler beberapa dekade silam, dikarenakan ada cara yang lebih mudah, seperti aplikasi kencan online– cara tersebut masih digunakan oleh ribuan orang. Bahkan, beberapa di antaranya sampai rela bepergian ke luar kota. (bob)
ADVERTISEMENT