Beli Es Krim Pakai Uang Palsu, Kisah Pria Menebus Kesalahan Masa Kecilnya

Uang untuk menebus kecurangan. (Foto: ETtoday)

Seorang pria merasa yang merasa bersalah dengan perbuatannya semasa kecil baru-baru ini menuai sorotan publik. Sebab, setelah dewasa, ia masih mengingatnya dan menebus kesalahan tersebut.

Seperti yang diketahui, saat masih kecil, beberapa anak gemar jajan makanan ringan di warung. Adapun mereka biasanya mendapatkan uang dari orang tua. Namun, pria satu ini tidak menggunakannya, melainkan memakai uang palsu ketika jajan di warung.

Mengutip ETtoday, peristiwa tersebut terjadi di Taiwan, dialami seorang pria yang tak disebutkan identitasnya. Kisahnya dibagikan lewat Facebook oleh sosok yang diyakini sebagai cucu pemilik toko tersebut.

Ilustrasi menyendok es krim. Foto: Thinkstock

Dalam unggahan tersebut, diceritakan bahwa semasa kecil pria itu pernah menggunakan uang palsu ketika jajan es krim. Tak tanggung-tanggung, pria itu membayar menggunakan uang palsu 1.000 dolar Taiwan atau setara Rp500 ribu.

Waktu pun berlalu, kini pria tersebut sudah dewasa. Namun, selama itu pula ia dihantui rasa bersalah, kepikiran soal kecurangan yang dilakukannya, yakni menggunakan uang palsu saat masih kecil.

Lantaran kini sudah bekerja dan memiliki pemasukan sendiri, pria tersebut menebus kesalahannya di masa lampau. Ia pun mengirimkan surat kepada warung yang sempat ia tipu, berisikan permintaan maaf.

Dalam surat yang dikirimkan, selain permintaan maaf, pria tersebut juga mengharapkan pengampunan dari pemilik toko. Disertakan pula uang tunai senilai 2.000 dolar Taiwan atau setara Rp1 juta.

Ilustrasi uang palsu

Seketika unggahan tersebut viral, direspons oleh puluhan ribu orang. Kebanyakan dari warganet memuji pria tersebut lantaran mengaku atas kesalahannya dan tak sedikit yang merasa terhibur dengan kejadian tersebut.

“Setidaknya dia membayar kesalahannya, sangat baik,” kata salah satu warganet.

“Ternyata si nenek tidak tahu kalau itu uang palsu, kemudian menggunakannya untuk belanja di pasar," sebut warganet lain.

“Eh ternyata uang di amplopnya palsu juga," kelakar warganet lainnya lagi. (bob)