Bocah 9 Tahun Kebal Rasa Sakit tapi Justru Membuat Nasibnya Malang

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
30 April 2022 10:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak memakai plester luka di lututnya Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak memakai plester luka di lututnya Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kebal terhadap rasa sakit lebih terdengar seperti berkah atau kekuatan super. Namun, buat bocah 9 tahun satu ini, kondisi unik yang dialami tersebut justru membuatnya bernasib malang.
ADVERTISEMENT
Momen tersebut terjadi di Norwich, Norfolk, Inggris, dialami seorang bocah bernama Zach Skitmore. Ia mengidap genetika langka yang membuatnya imun terhadap rasa sakit. Kondisi tersebut pula yang membuatnya menjadi semakin rentan.
Adapun orang tua Zach menyadari kondisi tersebut sejak anaknya masih bayi. Ketika itu, Zach menerima suntikan pertama tapi anehnya tidak merasa kesakitan dan malahan tak bereaksi sama sekali.
Kemudian di usia satu tahun, Zach kerap kali menggigit lidah tanpa menyadari bahwa itu menyakitkan. Lanjut ke usia empat tahun, pinggulnya terkilir ketika bermain dan ketika diobatinya sama sekali tak menggunakan penghilang rasa sakit atau bius.
Nasib malangnya tak berhenti di sana, pada usia enam tahun Zach patah kaki tapi tak sadar selama tiga hari sebelum akhirnya orang lain yang menyadarinya. Beruntung ketika itu masih belum terlalu parah.
ADVERTISEMENT
“Rasa sakit itu penting sebagai sinyal. Rasa sakit memberi tahun kapan tubuh kita butuh perhatian ekstra. Ketika merasakan sakit, kita memerhatikan tubuh dan mengambil langkah untuk mengatasi apa yang sakit. Rasa sakit juga membuat kita menghindari tubuh terluka lebih jauh lagi,” kata orang tua Zach.
Diketahui, Zach mengidap kondisi yang sangat langka, hanya 1 dari sejuta orang yang mengalaminya, dikenal sebagai Congenital Insensitivity to Pain (CIP) alias ketidakpekaan terhadap rasa sakit.
Zach dalam perawatan. (Foto: Dok. Zach Skitmore)
Saking langkanya, sebelum akhirnya didiagnosis mengidap CIP, orang tua Zach kesulitan meyakinkan dokter setempat bahwa putranya tak pernah komplain ketika terluka. Karena memang jarang, segelintir yang tahu kalau kondisi itu ada.
“Ketika bahu Zach patah, dokter sampai melongo karena tak ada sebelumnya orang yang bisa duduk tenang tanpa teriak kesakitan dengan pinggul terkilir. Mereka mengobati Zach yang dalam keadaan sadar tanpa bius apapun. Dokter sampai tak percaya,” kata orang tua Zach.
ADVERTISEMENT
Imbas dari kondisinya, Zach jadi tak diperbolehkan bermain permainan yang melibatkan fisik. Sebab, orang tuanya khawatir karena anaknya bisa terus-terusan bermain ketika terluka tanpa menyadarinya.
“Kadang sulit untuk tidak marah karena kamu berusaha melindungi anak dari segala macam bahaya dan kemungkinan luka,” ujar orang tua bocah tahun tersebut.
Karena tak menyadari rasa sakitnya, Zach yang menimbun luka-luka kini didiagnosis Sendi Charcot, penyakit komplikasi progresif serius yang disebabkan oleh keseleo atau cedera berulang, di antara faktor lainnya.
“Dokter NHS di Inggris telah melakukan segalanya. Saya rasa mereka tahu caranya, tapi pada dasarnya sampai pada titik di mana mereka mengatakan mereka tak bisa melakukan apa-apa lagi dan saya tak mau terima itu,” ujar orang tua Zach.
ADVERTISEMENT
Kini, fokus orang tua Zach adalah mengobati kondisi sang anak dan tengah mencari dokter spesialis yang bisa melakukannya. Kisahnya pun kini viral. (bob)