Bos di China Minta Screenshot Baterai HP Karyawan Sebelum Pulang, Ini Alasannya

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
24 April 2022 14:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ponsel. Foto: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ponsel. Foto: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Kebijakan tak biasa di sebuah perusahaan kecil baru-baru ini sukses menarik perhatian publik. Pasalnya, sebelum pulang, sang bos meminta screenshot atau foto layar untuk memeriksa karyawannya kebanyakan main hp atau fokus kerja.
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut terjadi di Wuhan, China. Kebijakan yang tak biasa itu bermula ketika performa perusahaan buruk dalam beberapa bulan terakhir. Adapun sang bos, entah bagaimana, merasa hal tersebut disebabkan karyawannya kebanyakan main hp.
Lantas sang bos mencoba mengatasi masalahnya, yakni dengan sehari-hari memeriksa ponsel milik karyawan sebelum pulang kantor.
ilustrasi Cara Membuat Baterai Tanam Awet foto: Shutterstock
Salah seorang karyawannya kemudian membeberkan cara kontroversial tersebut yang langsung viral di media sosial. Adapun ia mengaku bersama rekan-rekan lain diwajibkan mengirimkan pemakaian batre dalam sehari.
“Keterlaluan, sih. Perusahaan yang mulai melakukan ini hal semacam ini biasanya sedang terjerembab dan jadi tanda juga kamu sebaiknya mengganti pekerjaan,” ujar salah seorang yang mengomentari unggahan tersebut di Weibo, media sosial China.
Selain merasa hal tersebut berlebihan, publik juga menyebut bahwa kebijakan itu sudah melanggar privasi pegawainya. Namun, beberapa juga kemudian memberi saran trik agar bisa mengelabui sang bos, yakni dengan memakai dua ponsel berbeda.
ADVERTISEMENT
Meski kini jadi perhatian publik, beberapa dari pegawai yang mengunggah kebijakan itu di media sosial merasa kesal. Sebab, mereka jadi harus berurusan dengan atasan dan khawatir kehilangan pekerjaan.
Foto : shutterstock.com
Sementara itu, beberapa sumber menyebutkan menyusul dari kontroversi tersebut, presiden dari perusahaan terkait sudah mengeluarkan pernyataan publik dan menjelaskan bahwa metode itu bukan bermaksud melanggar privasi karyawan.
Alih-alih demikian, tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas dari para pegawai, yakni agar mereka tidak terus-terusan memeriksa media sosial atau bermain game sehingga fokus jadi teralih dari pekerjaan.
Sayangnya, penjelasan itu tak banyak berpengaruh terhadap penilaian publik yang masih merasa hal tersebut berlebihan.
Selain kasus tersebut, perusahaan di China juga beberapa kali masuk berita lantaran cara mereka yang tak biasa untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Sebelumnya, sempat juga viral cara mempermalukan pegawai ketika target tak tercapai, atau memasang penanda waktu di toilet. (bob)
ADVERTISEMENT