Bukan Nyi Roro Kidul, Ini Alasan Dilarang Pakai Baju Hijau di Pantai Selatan

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
15 Juli 2022 13:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi orang tenggelam. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang tenggelam. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyaknya orang hilang di Pantai Selatan yang membentang dari Selat Bali hingga Sunda selalu dikait-kaitkan dengan faktor gaib atau Nyi Roro Kidul. Sosok ini dianggap yang membuat orang mudah hilang ketika berenang di area Pantai Selatan hingga disebut mustahil ditemukan.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ada yang menyebut pengunjug memakai baju hijau di Pantai Selatan merupakan calon korban Nyi Roro Kidul karena disebut-sebut juga memakai pakaian serba hijau. Lalu benarkah hal tersebut atau hanya mitos belaka?
Pengunjung Pakai Baju Hijau Sulit Ditemukan Jika Terseret Arus Laut
Anggapan memakai baju hijau di Pantai Selatan Jawa terutama Pantai Parangtritis dikaitkan dengan Nyi Roro Kidul hingga menelan banyak korban ternyata mitos.
Ilustrasi laut. Foto: Richard Whitcombe/Shutterstock
Dari berbagai sumber, hal itu dianggap bukanlah pengaruh gaib atau sosok ratu Pantai Selatan itu.
Katanya, imbauan atau larangan memakai pakaian hijau saat liburan ke Pantai Selatan murni karena pencegahan. Menurut penelitian secara ilmiah, pakaian berwarna hijau dianggap menyulitkan tim SAR ketika ada korban terseret arus di pantai tersebut.
ADVERTISEMENT
Disebutkan, warna laut yang bisa berubah dari biru ke hijau dianggap menjadi alasan utama mengapa pengunjung dilarang keras memakai pakaian hijau di Pantai Selatan.
Pasalnya, jika pengunjung terseret arus pantai ke tengah laut, maka tim SAR dianggap bakal sulit menemukan korban karena warna baju yang dipakai sama dengan warna air laut.
Hal itulah yang membuat setiap pengunjung atau wisatawan yang memakai pakaian hijau harus menggantinya terlebih dulu dengan warna mencolok ketika liburan di Pantai Selatan. Sebab, aturan itu dianggap murni karena pencegahan, bukan faktor gaib atau mitos Nyi Roro Kidul.
Ada Area Berbahaya di Pantai Selatan Jawa
Pengunjung pesisir Pantai Selatan Jawa terkhusus warga Yogyakarta tentu sudah mengetahui area berbahaya jika berkunjung ke pantai tersebut.
Relawan memantau ombak di Pantai Drini, Tepus, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (24/7). (Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Sebab, dari analisa para pakar, ada zona Rest In Peace (RIP) Current di area Pantai Selatan.
ADVERTISEMENT
RIP Current adalah di mana arus laut dinilai mengalir sangat kuat ke arah pantai hingga bisa membahayakan nyawa pengunjung yang berenang di tepi. Hal itu terjadi karena hembusan angin kering dan dingin dari Australia menuju Indonesia yang mempengaruhi arus laut.
Saat itulah, arus laut dianggap sangat mematikan dan mampu menyeret wisatawan hingga ke tengah laut. Tak ayal, hal inilah yang sering membuat pengunjung Pantai Selatan Jawa menelan banyak korban karena tidak mengetahui arus laut yang mengalir sangat kuat terutama pada Juni setiap tahunnya.
Nah, itulah mengapa para pakar membuat larangan wisatawan agar tidak memakai pakaian hijau saat liburan ke Pantai Selatan Jawa. Bukan karena mitos Nyi Roro Kidul, namun hal itu dianggap murni kajian ilmiah karena air laut Pantai Selatan cenderung berwarna hijau di dekat permukaan.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, korban yang terseret arus laut dianggap akan terseret dengan cepat ke tengah laut. Ditambah, pakaian berwarna hijau membuat korban tidak terlihat jika terseret. Dan, hal itulah yang menyulitkan tim SAR ketika mencari korban terutama di Pantai Selatan Jawa. (fre)