Cerita Perang Terlama di Dunia, Berlangsung 335 Tahun dan Gak Ada Korban Jiwa

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
16 Oktober 2021 10:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perang antara Belanda dengan Kepulauan Scilly mulai terjadi pada 1651 dan baru berakhir 1986 atau setelah 335 tahun. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Perang antara Belanda dengan Kepulauan Scilly mulai terjadi pada 1651 dan baru berakhir 1986 atau setelah 335 tahun. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Peperangan di masa silam terjadi selama beberapa tahun. Dua perang paling fenomenal, Perang Dunia I menghabiskan waktu sekitar 4 tahun, sementara Perang Dunia II kurang lebih lima tahun.
ADVERTISEMENT
Selain berlangsung beberapa tahun, peperangan juga menelan ratusan, bahkan ribuan korban jiwa. Termasuk juga perang Korea, perang Vietnam, maupun perang di Afghanistan.
Meski begitu, ada satu perang yang dikategorikan menjadi perang terlama di dunia. Perang yang 'terlupakan' oleh sejarah ini menghabiskan waktu sampai 335 tahun 19 hari. Uniknya tak ada satupun korban jiwa yang jatuh akibat perang tersebut.
Dikutip dari History UK, perang tersebut terjadi antara Belanda dengan Kepulauan Scilly, sebuah kepulauan di ujung barat daya Inggris. Konflik antara Belanda dan Kepulauan Scilly ini dimulai pada 30 Maret 1651.
Berawal ketika perang saudara berkecamuk di Inggris beberapa tahun setelah Ratu Elizabeth I wafat ada 1603. Ratu yang tak menikah dan tak punya keturunan membuat sepupunya, James Stuart, naik takhta. Dia kemudian bergelar James I dan mengendalikan Inggris, Irlandia, dan Skotlandia.
ADVERTISEMENT
Perpecahan di Inggris raya terjadi. Kelompok yang mendukung James I disebut sebagai Royalis, sementara yang berseberangan atau oposisi Parlemen.
Perang antara Belanda dengan Kepulauan Scilly mulai terjadi pada 1651 dan baru berakhir 1986 atau setelah 335 tahun. Foto: istimewa
Belanda, sekutu lama Inggris, ikut dalam permainan politik di dalam kerajaan Inggris. Belanda memutuskan memihak Parlemen. Kaum Royalis, yang sebelumnya memiliki hubungan persahabatan dengan Belanda, menganggap tindakan itu sebagai pengkhianatan. Kaum Royalis kemudian menyerang semua armada Belanda, termasuk kapal dagang mereka yang memasuki Selat Inggris.
Singkat cerita, kaum Royalis kalah dalam perang saudara dan tersudut hingga ke Cornwall, di barat daya Inggris. Pada 1648, pasukan Parlemen di bawah pimpinan Oliver Cromwell berhasil merebut Cornwell dan membuat kaum Royalis terus terdesak hingga mundur ke Kepulauan Scilly.
Belanda yang bergabung dengan pasukan Parlemen kemudian terus mengejar pasukan angkatan laut Royalis ke Kepulauan Scilly. Sementara pasukan Parlemen kembali ke Inggris dan mengambil alih kekuasaan.
ADVERTISEMENT
Melihat luas pulau yang hanya 16 kilometer persegi itu, Belanda mengerahkan 12 armada angkatan laut di bawah pimpinan Laksamana Maarten Harpertzoon Tromp menyerbu Kepulauan Scilly pada 30 Maret 1651.
Tromp meminta ganti rugi kepada kaum Royalis yang telah merusak kapal-kapal Belanda. Namun karena tidak punya uang, kaum Royalis tak mampu membayar ganti rugi. Tromp pun menyatakan perang kepada mereka di Kepulauan Scilly.
Namun kaum Royalis kemudian menyatakan menyerah. Karena tidak ada ancaman dari pihak Kepulauan Scilly, pasukan Belanda angkat kaki tanpa melepaskan satu serangan pun.
Tromp bersama pasukannya kemudian lupa bahwa mereka sudah menyatakan perang kepada pasukan Royalis di Kepulauan Scilly. Mereka juga tak menyatakan perang berakhir atau damai secara resmi.
ADVERTISEMENT
Status quo itu berlangsung sampai 335 tahun 19 hari. Tepatnya pada 1986, seorang sejarawan dan ketua dewan Kepulauan Scilly, Roy Duncan menemukan catatan kaki terkait perang tersebut.
Mengetahui Belanda yang sudah menyatakan perang namun tidak ada gencatan senjata atau berakhir damai, Roy kemudian melayangkan surat ke Belanda dan meminta duta besar mereka datang ke Inggris dan mengunjugi Kepulauan Scilly. Dalam pertemuan itu, Roy menegosiasikan gencatan senjata kepada Belanda.
Belanda pun menyetujui mengakhiri perang itu dengan perdamaian. Perjanjian perdamaian diteken kedua pihak pada 17 April 1986 sekaligus mengakhiri perang 'tak jelas' antara Belanda dan Kepulauan Scilly yang berlangsung selama tiga abad lebih itu.
Kisah perang terlama ini mendapat respons beragam dari warganet setelah diposting kembali oleh akun @univfact di Instagram.
ADVERTISEMENT
"Pasti nenek moyangnya yang ngingetin kalau dia masih dalam peperangan wkwk," celetuk @mdariw__.
"Mau perang lupa, ingetnya 3 abad," timpal @burimin2.
"Perang macam apa nih 3 abad gak ada korban jiwa Tenang sudah baca," tambah @kang_batu_emot_kopi. (ace)