Cerita Perjuangan Perawat Pasien Corona di Malaysia yang Harus Menyusui Bayinya

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
19 Maret 2020 14:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Faiqah Natasha, ibu menyusi yang jalankan tugas sebagai perawat pasien corona. (Foto: Facebook Faiqah Natasha)
zoom-in-whitePerbesar
Faiqah Natasha, ibu menyusi yang jalankan tugas sebagai perawat pasien corona. (Foto: Facebook Faiqah Natasha)
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona tidak hanya menimbulkan kepanikan dan kekhawatiran masyarakat di berbagai belahan dunia. Selain itu, para petugas medis pun harus bekerja keras untuk memastikan para pasien COVID-19 mendapat penanganan yang memadai. Mereka rela meninggalkan keluarga demi menangani para pasiennya.
ADVERTISEMENT
Perjuangan luar biasa juga ditunjukkan oleh seorang perawat pasien corona bernama Faiqah Natasha. Ia adalah seorang perawat di Malaysia yang ditugaskan di Rumah Sakit Sungai Buloh, Selangor. Ia pun mencurahkan isi hatinya terkait perjuangannya sebagai perawat pasien corona sekaligus ibu menyusui.
"Inilah saya. Mencoba menemukan sesuatu untuk tersenyum di tengah pandemi yang sangat mengerikan ini," tulis Faiqah Natasha dalam unggahan Facebook pribadinya.
Faiqah lalu menceritakan standar prosedur dalam menangani pasien corona. Ia diharuskan menggunakan alat pelindung diri (ADP) lengkap, mulai dari pakaian khusus, masker, hingga sarung tangan.
Menurutnya, ADP itu sangatlah tidak nyaman karena sangat tertutup dan ketat. Hal itu membutnya merasa sangat panas. Namun, ia harus mengenakannya saat berada di ruang isolasi pasien corona.
Faiqah Natasha, ibu menyusi yang jalankan tugas sebagai perawat pasien corona. (Foto: Facebook Faiqah Natasha)
Faiqah harus melepas dan membuang ADP setelah keluar dari ruang isolasi. Ia lalu mandi untuk memastikan tubuhnya bersih. Bahkan, ia mengaku sampai mandi lima kali sehari karena saking paranoidnya dengan virus corona. Terlebih, saat ini ia juga sebagai ibu menyusui untuk bayinya yang baru berusia lima bulan.
ADVERTISEMENT
"Hari ini saja sudah lebih lima kali mandi. Sebab aku harus menjaga kebersihan. Aku memiliki bayi berusia lima bulan dan selalu menyusuinya di rumah. Jadi, saya super paranoid," jelasnya.
Tidak lupa, Faiqah juga mencuci rambutnya saat mandi. Namun, butuh waktu lama bagi rambut panjangnya untuk mengering. Hal itu sempat membuatnya frustrasi. Sampai akhirnya, ibu dua anak itu pun memutuskan untuk memotong rambutnya.
Mengetahui hal itu, sang suami sempat terkejut. Namun, hal itu bukanlah sebuah masalah. Bahkan, sang suami dan segenap keluarga selalu memberikan dukungan kepada Faiqah agar tetap semangat dalam menangani pasien corona. Mereka akan tetap mencintai Faiqah meski penampilan rambutnya botak sekali pun. (zhd)